REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wali Kota New York Bill De Blasio mengatakan kehidupan Muslim sedang menjadi sasaran dari kefanatikan. Hal ini diungkapkan Blasio sehari setelah penembakan seorang imam masjid dan asistennya di Ozone Park, New York.
"Sementara kita belum tahu motivasi pembunuhan Maulana Akonjee dan Thara Uddin, kita tahu bahwa komunitas Muslim kita menjadi sasaran kefanatikan," kata Blasio dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC News, Senin (15/8). Menurutnya penting untuk bekerja sama menghalau ancaman yang bisa merusak kota maupun negara.
Sabtu (13/8) lalu, Imam Akonjee (55 tahun) dan asistennya Uddin (64 tahun) ditembak di kepala saat ingin meninggalkan masjid Jame al-Furqan, di Ozone Park, usai shalat Ashar. Ozone Park merupakan rumah bagi banyak Muslim keturunan Bangladesh.
Beberapa jamaah masjid menyebut penembakan sebagai kejahatan rasial. Namun polisi mengatakan belum ada bukti kedua korban disasar karena keyakinan mereka. Dari video pengawas yang diperoleh Daily News menunjukkan seseorang dengan cepat mendekati kedua korban dari belakang dan menembak tanpa memberi peringatan.
Setelahnya pelaku melarikan diri dengan senjata di tangan. Polisi belum berhasil melakukan penangkapan. Polisi telah mirilis sketsa wajah pelaku Ahad (14/8). Polisi menggambarkan pelaku berkulit langsat, berusia antara 30-an dan 40-an. Saksi mengatakan penyerang mengenakan kemeja biru dan celana pendek warna gelap.
NBC News melaporkan pada Senin pagi, menurut sumber anonim seorang yang diduga sebagai tersangka telah ditahan dan sedang diinterogasi, namun belum didakwa. Juru bicara polisi mengatakan tak bisa mengkonfirmasi laporan tersebut.
Polisi juga belum menetapkan motif dan mengatakan tak ada bukti orang-orang itu disasar karena keyakinan mereka. Warga menuntut pemerintah memperlakukan penembakan di siang hari itu sebagai kejahatan kebencian. Sabtu malam, puluhan orang dari komunitas Muslim berkumpul di lokasi kejadian untuk berkabung. Mereka juga meneriakkan kata-kata, "Kami ingin keadilan."