Senin 15 Aug 2016 10:12 WIB

Elhijab Dukung Pembangunan Mualaf Center di Amerika

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Achmad Syalaby
Kelompok mualaf di Amerika Serikat
Foto: muslimvillage
Kelompok mualaf di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Imam Besar Masjid New York Shamsi Ali menggelar roadshow di Indonesia. Dalam roadshownya, Shamsi Ali memaparkan ceramahnya mengenai meyiarkan Islam ke dunia. Brand fesyen Muslim di Indonesia, Elhijab menjadi salah satu pendukung acara. Elhijab turut mendukung pembangunan Mualaf Center yang juga menjadi misi Imam Shamsi Ali dalam pemaparan ceramahnya.

Komisaris Utama El Corps, Henda Roshenda Noor mengatakan pihaknya sangat mendukung misi yang disampaikan Imam Shamsi Ali. Henda pun sangat mengapresiasi kepedulian Imam Shamsi Ali terhadap keberadaan mualaf di Amerika Serikat.

Menurut dia, sesuai yang disampaikan Imam Shamsi Ali, Islam merupakan agama yang tak mengenal batasan. Tidak mengenal kewarganegaraan. Oleh karena itu, untuk warga Muslim di negara manapun yang membutuhkan bantuan, harus didukung.

"Terutama yang kita fokus sekarang adalah Mualaf Center. Banyak orang yang menjadi Islam menjadi mualaf di sana. Kalau sudah mengucapkan syahadat lalu mereka mau apa dan kemana," kata Henda di Masjid Salman ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (14/8).

Menurut dia, mualaf yang baru meyakinkan diri berada di jalan Allah harus mendapat dukungan. Baik dari pemahaman mengenai Islam dan ajaran-ajaran serta kewajiban yang harus dijalankan. 

Selain itu, para mualaf juga mengalami resistensi dari internal keluarga dan masyarakat secara umum. Tentunya menyiapkan mualaf dengan pembelajaran Islam yang intensif akan sangat membangu dalam menghadapi kendala tersebut.

Oleh karena itu, pembangunan Mualaf Center yang rencananya dibangun di New York bisa menjadi tempat berkumpulnya para mualaf. Agar lebih kuat dan teguh dalam memegang ajaran Islam.

"Semua pasti membutuhkan biaya. Mendatangkan guru, kita beri kompensasi. Kami support dalam bentuk uang dan dukungan besar," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement