Kamis 11 Aug 2016 11:48 WIB

Berkurban Jangan Hanya Sekadar Beli dan Titip

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Seorang pedagang hewan kurban musiman memberi makan sapi-sapinya, di pasar hewan kurban musiman, di simpang empat Cisumur, Kota Tasikmalaya, Selasa (9/8). (Republika/Fuji E Permana)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Seorang pedagang hewan kurban musiman memberi makan sapi-sapinya, di pasar hewan kurban musiman, di simpang empat Cisumur, Kota Tasikmalaya, Selasa (9/8). (Republika/Fuji E Permana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran masyarakat berkurban terus meningkat. Namun, kesadaran itu hanya sekadar membeli dan menitipkan.

GM Resource and Mobilization Dompet Dhuafa Urip Budiarto menilai kebiasaan tersebut harus diubah. Melalui program Tebar Hewan Kurban (THK), Dompet Dhuafa mengajak masyarakat lebih peduli kepada kurban sekaligus berbagi dengan masyarakat di kota-kota kecil.

"Kita ingin ajak pekurban untuk mau berbagi dengan masyarakat pelosok, agar kurban lebih merata di Indonesia," kata Urip, Rabu (10/8).

Selama ini banyak masjid di kota-kota besar memiliki stok daging yang berlebih dan akhirnya dibagikan ke masyarakat yang sama dengan jatah berlebih. Padahal, banyak masyarakat di kota-kota kecil yang kekurangan daging kurban lantaran tingkat kemampuan berkurban masyarakatnya yang memang rendah.

Untuk itu, Dompet Dhuafa mencoba mengajak masyarakat untuk membagi kurban jauh lebih merata, tentu lewat program Tebar Hewan Kurban (THK) 2016. Program THK, lanjut Urip, sekaligus melakukan pembinaan kepada peternak-peternak lokal, terutama yang memang merupakan mitra pemberdayaan dari Dompet Dhuafa.

Melalui program ini, Dompet Dhuafa akan menebar hewan kurban setidaknya ke 25 provinsi di seluruh Indonesia serta dua daerah di luar negeri, yaitu Mindanau dan Gaza. Menurut Urip, walau angka perkiraan hewan kurban yang mampu dikumpulkan sekitar 18.000, Dompet Dhuafa memiliki target hewan kurban sebanyak 25.000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement