REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Organisasi Islam Rabithah Alawiyah telah selesai melaksanakan Muktamar ke- 24. Dalam muktamar tersebut, Zen Umar bin Smith kembali terpilih sebagai ketua umum DPP Rabithah Alawiyah dan sebagai Ketua Dewan Syuro terpilih Muchsin Idrus Alhamid.
“Setelah terpilih Ketua DPP dan Ketua Dewa Syuro kami akan mengadakan pertemuan kembali untuk memilih anggota untuk memenuhi susunan kepengurusan periode 2016-2021,” jelas Zein kepada Republika.co.id, Selasa (9/8).
Muktamar ke-24 telah berlangsung selama empat hari sejak Jumat(5/8) hingga Senin (8/8). Muktamar ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Setelah ditutup kemarin, Muktamar 2016 ini telah merekomendasikan beberapa hal. Masalah penting yang dibahas dalam muktamar tersebut adalah bidang dakwah, pendidikan dan ekonomi.
Dalam bidang dakwah, Rabithah Alawiyah meminta ulama yang tergabung di dalam organisasi ini menyebarkan dakwah tidak hanya di kota-kota besar. “Kita masih kekurangan ulama, sehingga perlu adanya pemberdayaan ulama-ulama, selain itu dakwah sangat penting untuk menyebarluaskan Islam yang rahmatan lil alamin,” jelas dia.
Menurut Zen, Islam datang dengan rahmah, penuh kasih sayang dan kelembutan. Islam harus dikenalkan sebagai agama tanpa kekerasan. “Kami sering mengundang ulama-ulama internasional untuk memberikan wawasan mengenai Islam, mengenai situasi islam di berbagai negara, bahwa seluruhnya Islam mengajarkan kebaikan dan seharusnya ulama –ulama di Indonesia juga menyebarluaskan Islam yang damai,” jelas dia.
Implementasi dalam dakwah, Rabithah akan berusaha untuk mengirimkan ulama-ulama ke daerah-daerah di Indonesia yang sangat minim memiliki ulama. Di bidang pendidikan, Rabithah Alawiyah menekankan untuk terus memberikan beasiswa kepada siswa-siswi yang berprestasi baik di pesantren dan madrasah yang berada di naungan organisasi bani Alawi ini terutama bagi siswa tidak mampu.
Selain itu, untuk turut meringankan beban pemerintah yang kurang memperhatikan pesantren dan madrasah, maka Rabithah akan membantu dalam pendanaan mereka. Masalah ekonomi juga turut menjadi perhatian dalam muktamar khususnya UMKM. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama umat Islam, maka Rabithah ingin berperan dalam pengembangan UMKM.
Zen mengatakan, secara teknis pengembangan UMKM ini akan dibahas dalam rapat program kerja. Namun beberapa hal yang akan dilakukan dalam pengembangan UMKM diantaranya pelatihan-pelatihan kewirausahaan bagi umat Islam dan pemberian bantuan pembiayaan bagi masyarakat yang telah memiliki UMKM.