REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, meminta peran masjid mesti ditingkatkan, bukan sekadar tempat shalat dan pengajian. Masjid, menurut dia, harus mampu menjadi media bagi umat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
''Masjid kita seringkali perannya masih hanya untuk shalat dan pengajian,'' kata Hidayat, saat berbicara di acara Seminar International Peran Masjid Dalam Membentengi Umat dari Pemikiran Menyimpang, di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Kamis (4/8).
Oleh karena itu, lanjut dia, sangatlah penting untuk kembali menyegarkan kegiatan-kegiatan di masjid. Ia bercerita, di masa Rasulullah SAW, masjid dijadikan sebagai tempat dakwah dan bermusyawarah.
Sehingga, masjid bisa mengoreksi nilai-nilai negatif yang berkembang di masyarakat. Bahkan, Hidayat menuturkan, demokrasi bukanlah sesuatu yang tabu untuk dilakukan dengan menggelar diskusi-diskusi interaktif. ''Maka, akan banyak anak muda yang bisa meluangkan waktu di Masjid untuk meningkatkan kualitas SDM mereka,'' ujar dia.
Hidayat meminta, jangan jauhkan masjid dari anak muda. Sebab di masjid, umat diajak untuk terus meningkatkan takwanya. Dengan demikian, asjid bisa melakukan koreksi atas penyimpangan yang terjadi.
Penyimpangan yang dimaksud seperti radikalisme, terorisme dan liberalisme serta paham yang tak sesuai. Sebab, Dari perilaku individualisme yang tidak difasilitasi dengan baik, bisa membuat seseorang menjadi radikal dan dan bahkan menjadi teroris.
Dengan demikian, masjid bisa menjadi landasan kokoh bagi masyarakat untuk menjadi benteng dari perilaku menyimpang. 'Masjid jangan hanya dijadikan tempat sujud saja. Namun juga harus dijadikan segala kegiatan yang bermanfaat terutama untuk generasi muda dan meningkatkan sumber daya manusia,'' ungkap Hidayat mengingatkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
