Duuuh, baru berpikir jadi pejabat saja sudah ditelanjangi diri sendiri. Dipikir-pikir ini jawaban mengapa saya tak pernah ditawari jadi pejabat.

“Sekarang aktivitas apa, Mas?” tanya pejabat bernama Teten Masduki ini. Lamunan saya buyar. Wajahnya yang berseri, senyum, dan tak tampak angkuh, buat saya makin mati kutu. Apa yang musti saya jawab.

Pikiran saya langsung menclok di SCBD Jakarta. Saya punya ruangan di salah satu gedung di situ. Seperti banyak orang bilang, kantor juga sih. Cuma, jangan-jangan karena teman-teman kasihan ya.

Aktivitas saya banyak jalan keliling. Jadwal rutin ada misal seperti ke Bandung dan Jogja. Dikatakan sibuk, iya juga. Cuma, itu memang diurus teman-teman. Lha, iya ya. Perlu ditanya nih. Apa karena memang kasihan pada saya ya?

Ke kota lain ada juga. Malah terus dirancang-rancang. Kali-kali aja ada kerjaan. Pekerjaan yang tak dijamah orang. Apa itu? Ya dicari-carilah. Namanya juga ikhtiar.

Dibilang konsultasi, saya tak yakin. Dibilang piknik, ya mustahil. Sebab dibiayai orang. Dikatakan bantu ini dan itu, hasilnya tak signifikan. “Musti jawab apa pada Kang Teten, nih?”

Ikuti Whatsapp Channel Republika