Selasa 02 Aug 2016 00:05 WIB

Upaya Kristenisasi Terselubung di Kamp Pengungsi Yunani

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi dan migran yang tiba di pantai Yunani
Foto: ap
Imigran yang tiba di Yunani berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan.

Kamp Moria diawasi oleh kementerian migrasi Yunani, namun kelompok bantuan hampir setiap hari mengatur kamp. Euro Relief mengakui distribusi materi Kristenisasi itu tidak sah. Namun mereka menyebut bisa saja materi itu disebarkan secara individual oleh pekerja.

Direktur Euro Relief, Stefanos Samiotakis mengaku sudah mengambil tindakan. Sehingga relawan mengetahui dengan baik bahwa mereka tidak seharusnya menyebar materi tersebut.

Ia juga mengancam akan memberi hukuman jika menemukan relawan tetap melakukannya. "Saya telah mengambil tindakan," ujarnya.

Kementerian Migrasi Yunani belum merespons ihwal berita tersebut. Dari Januari hingga Maret 2015, sekitar satu juta pencari suaka telah diizinkan untuk melintas lewat Balkan setelah berlabuh di Yunani dari Turki. Namun pada Maret, Macedonia menutup wilayahnya.

Beberapa hari kemudian, Uni Eropa sepakat, migran yang berlabuh setelah 18 Maret di Yunani akan dipulangkan ke Turki. Kondisi itu membuat 57 pencari suaka terjebak di Yunani.

Kondis kamp yang tak layak juga menjadi perhatian kalangan pegiat HAM. Di beberapa kamp rasa frustasi memicu kerusuhan para tawanan. "Kami melihat kekerasan tiap hari," ujar Fatima, pengungsi Suriah yang terjebak di Moria.

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement