REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sebanyak 1.000 santri di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa, dilibatkan dalam penulisan naskah Alquran mulai dari juz satu hingga juz 30.
Penulisan naskah Alquran dalam rangka kegiatan peringatan satu abad Qudsiyyah tersebut, dilaksanakan di lapangan, Jalan KHR Asnawi turut Kelurahan Kerjasan, Kecamatan Kota, Kudus.
Seribuan santri yang terlibat dalam penulisan naskah Alquran tersebut, juga memakai ikat kepala yang merupakan ciri khas santri tempo dulu di Kudus.
Muhammad Azka, salah satu santri dari Madrasah Ibtidaiyah Qudsiyyah di Kudus, Selasa, mengakui, sangat senang ikut dilibatkan dalam penulisan naskah Alquran karena sebelumnya memang belum pernah.
Ia mengaku, untuk menyelesaikan penulisan naskah Alquran ke dalam selembar kertas memang butuh waktu satu jam karena tanpa alas.
Selain itu, dia mengaku, tidak terbiasa menulis arab menggunakan spidol. Meskipun demikian, Azka yang masih duduk di bangku kelas V mengaku, senang bisa ikut meramaikan perayaan satu abad Qudsiyyah karena dilakukan bersama-sama dengan santri lain.
Baca juga, Jokowi Ingin MTQ Mampu Bumikan Alquran.
Rodif, siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Qudsiyyah mengakui, kesulitan yang sama saat menggunakan spidol dalam menulis naskah Quran juz 13, namun berhasil menyelesaikannya dalam waktu tujuh menit.
Untuk mengikuti kegiatan tersebut, kata dia, memang tidak ada persiapan khusus. "Saat hendak memulai menulis, memang mencoba membuat tulisan arab untuk menghilangkan rasa canggung," ujarnya.
Sekretaris Panitia Satu Abad Qudsiyyah Abdul Jalil mengungkapkan, penulisan Alquran hingga 30 juz memang dalam rangka peringatan satu abad Qudsiyyah. Alquran hasil penulisan tangan dari 1.000 santri tersebut, kata dia, akan dikumpulkan untuk didokumentasikan sebagai persembahan satu abad Qudsiyyah.