Senin 01 Aug 2016 08:45 WIB

Menghargai Perbedaan ala Pesantren Al Aziziyah

Suasana Pesantren Ramadhan (ilustrasi).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Suasana Pesantren Ramadhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM —  Pesantren Al Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mempromosikan Islam Rahmatan lil Alamin tanpa radikalisme lewat pendidikan keagamaan kepada para santri.

"Kami harus ada di tengah-tengah umat," kata Pengasuh Ponpes Al Aziziyah TGKH Fawas Mustofa saat ditemui di rumahnya, Lombok Barat, Ahad (31/7). Dia mengatakan dalam kurikulum pendidikan pesantren diajarkan berbagai materi tentang ke-Islaman termasuk Alquran dan kitab kuning. Dalam menyikapi keragaman, santri diajak untuk menghargai perbedaan di tengah masyarakat.

Di NTB, kata dia, sikap toleransi terhadap perbedaan harus dijaga agar tidak mencaci individu atau golongan yang berbeda. Di provinsi berjuluk Pulau Seribu Masjid tersebut terdapat beberapa organisasi kemasyarakatan Islam dan juga umat non-Islam.

Bagi kalangan internal Islam, kata dia, masyarakat NTB terbagi kepada beberapa ormas besar seperti Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Tak hanya itu,  juga agama lain seperti Hindhu, Katolik dan lainnya.

"Kami meneruskan hal yang baik dari pendiri pesantren ini. Beliau mengajarkan kepada kami agar silaturahim itu jangan sampai putus di antara kita. Kemudian soal perbedaan pendapat jangan dipersoalkan, jangan caci-mencaci karena perbedaan," kata dia.

Pondok Pesantren Al Aziziyah, kata dia, berdiri di atas semua golongan Islam sehingga tidak ada dominasi kepentingan ormas Islam tertentu dalam kurikulum pendidikan ponpes. Kendati demikian, dia mengingatkan agar sikap toleransi umat Islam jangan disalahgunakan. Artinya, toleransi jangan digunakan alasan untuk saling berselisih dan berbantah-bantahan secara tidak sehat.

Ponpes Al Aziziyah saat ini memiliki santri putra-putri sebanyak 2.850 orang yang terdiri dari berbagai tingkatan pendidikan mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXVI Mataram, NTB, Ponpes Al Aziziyah menjadi salah satu tempat pergelaran kompetisi tersebut.Ponpes yang mendorong santrinya menghargai perbedaan tersebut menjadi penyelenggara MTQN XXVI untuk kategori hafalan Al Quran 10 juz dan 20 juz.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement