REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Zakat UIN Amalia Fauzi mengatakan Dompet Dhuafa layak mendapatkan penghargaan The Ramon Magsaysay Award atas kiprahnya selama 23 tahun. Alasannya karena Dompet Dhuafa tidak hanya bekerja untuk Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. “Dompet Dhuafa pantas mendapatkan apresiasi dari lembaga luar setingkat Asia,” jelas dia, Rabu (27/7).
Dompet Dhuafa dikenal sejak awal merupakan salah satu pemimpin dalam melakukan filantropi transformatif. Sejak masa reformasi hingga 20 tahun lalu, hanya Dompet Dhuafa yang kiprahnya menjadi lembaga sosial terlihat. Selain didukung media yang kuat, SDM di dalamnya pun merupakan Muslim yang progersif dan memiliki kreatifitas tinggi.
Menurutnya, saat ini memang muncul lembaga zakat dan kemanusiaan lain yang menjadi partner Dompet Dhuafa. Tetapi, Dompet Dhuafa mampu menciptakan program-program transformatif misalnya bekerja sama dengan lembaga anti korupsi.
Amalia menambahkan tantangan bagi Dompet Dhuafa dan lembaga zakat yang berbasis agama adalah menerapkan prinsip kemanusiaan universal. "Artinya, lembaga ini harus bisa membantu masyarakat tanpa membeda-beadakn kelompok, asal dan agama.
(Baca Juga: Erie Sudewo: Kemenangan Sesungguhnya Adalah Tim Berakhlak)