REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sopian membantah adanya dugaan mafia haji yang "memainkan" keberangkatan jamaah calon haji.
"Kami saja di lingkungan Kemenag Karawang tidak bisa memutuskan calon haji yang akan berangkat setiap tahun," katanya, saat dikonfirmasi mengenai dugaan adanya mafia haji, di Karawang, Jawa Barat, Kamis (21/7).
Ia menyatakan, siapa saja calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci setiap tahunnya ditentukan Kementerian Agama. Menurut Sopian, tidak ada permainan dalam menentukan keberangkatan jamaah calon haji. Apalagi sampai ke proses penentuan keberangkatan calon haji. Sebab, keberangkatan ditentukan dengan menggunakan sistem komputerisasi.
Sementara itu, selama beberapa hari terakhir beredar kabar kalau telah terjadi praktik mafia haji di lingkungan Kantor Kementerian Agama Karawang, dengan "memainkan" keberangkatan jamaah calon haji. Pasangan suami istri Naid-Mami, warga Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, Karawang dikabarkan menjadi salah satu korban "permainan" mafia haji tersebut.
Pasangan suami istri itu mendaftar berangkat haji pada tahun 2013 dan melunasi ongkos naik haji secara bersamaan. Namun pasangan suami isteri itu berbeda tahun keberangkatannya.