Kamis 21 Jul 2016 05:00 WIB

Air Mata Rasulullah

Menangis. Ilustrasi
Foto: .
Menangis. Ilustrasi

Oleh Muslimin

Dalam mengarungi romantika kehidupan, terkadang seseorang menitikkan air mata tatkala memperoleh kebahagiaan, maupun ketika menghadapi persoalan hidup yang pelik.

Tentu, tidak ada salahnya bila seseorang menitikkan air mata terhadap kebahagiaan dan musibah yang menimpanya. Sebab, Nabi Muhammad SAW pun pernah menitikkan air mata ketika melepas kepergian putra tercintanya, Ibrahim, untuk selama-lamanya.

Sebagaimana yang diceritakan Anas, kami bersama-sama dengan Rasulullah datang berkunjung ke kediaman Abu Yusuf al-Qain. Istri Abu Yusuf adalah ibu susuan Ibrahim, putra Rasulullah.

Kemudian, Rasulullah menggendong Ibrahim lalu menciumnya. Pada kesempatan yang lain, kami kembali berkunjung ke kediaman Abu Yusuf. Tapi, ketika itu Ibrahim kecil sedang menghadapi sakaratul maut. Air mata Rasulullah menetes dari pelupuk matanya. Menyaksikan peristiwa tersebut, Abdurrahman bin Auf bertanya kepada Nabi, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis?" 

Rasulullah menjawab, "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya itu merupakan ungkapan rasa kasih sayang." Kemudian, Rasulullah mengulang kembali perkataannya, "Sesungguhnya mata memang meneteskan air mata dan hati merasa sedih. Namun, kami tidak mengucapkan sesuatu kecuali kalimat yang diridhai oleh Allah SWT. Dan sesungguhnya kami semua merasa sedih untuk berpisah denganmu wahai Ibrahim."

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement