Ahad 17 Jul 2016 16:21 WIB

Perguruan Islam Alkhairaat Serukan Perangi Narkoba

Narkoba
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID,PALU --  Ketua Utama Perguruan Islam Alkhairaat Habib Saggaf Aljufri menyerukan perangi narkoba karena narkoba sudah menjadi masalah luar biasa bahkan pemerintah telah menetapkan darurat narkoba.

"Masalah narkoba ini luar biasa. Di Kota Palu ini sudah bukan rahasia lagi," kata Saggaf pada puncak peringatan wafatnya pendiri Perguruan Islam Alkhairaat (Haul) ke 48 tahun Habib Idrus bin Salim Aljufri di Palu, Ahad (17/7).

Tradisi Haul kali ini dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, sejumlah gubernur dan bupati, pejabat yudikatif, ribuan alim ulama dan masyarakat dari berbagai penjuru nusantara.

Peringatan Haul tersebut tampaknya semakin semarak karena terjadi perluasan area pembangunan tenda dibanding pelaksanaan Haul-haul sebelumnya. Lebih dari 100 unit tenda, masjid, sekolah dan pelataran parkir pertokoan Palu Plaza dan rumah penduduk sekitarnya didipadati jamaah.

Di tengah kepadatan tersebut Habib Saggaf menyerukan agar narkoba dan minuman keras diperangi karena sudah merusak moral masyarakat.

"Di sini ada tempat. Tidak jauh dari sini (Kompleks Alkhairaat) markasnya narkoba. Jual beli narkoba. Itu ada sampai tempat itu dipasangi CCTV di situ. Artinya, kalau polisi datang dia sudah lihat," katanya.

Dia mengatakan masyarakat sekitar seperti warga Nunu dan Tavanjuka sudah tahu markas narkoba tersebut.

Selain narkoba, Habib Saggaf juga meminta agar pabrik minuman keras yang ada di Kota Palu juga ditutup sebab minuman keras dinilai menjadi sumber berbagai kekacauan yang terjadi di daerah.

Bahkan konflik Poso yang pernah melanda daerah tersebut juga akibat dari minuman keras sehingga merembes ke berbagai bidang.

Saggaf mengatakan beberapa waktu lalu Alkhairaat sudah menggelar seminar tentang Narkoba. Pada kesempatan itu hadir pula perwakilan aparat dari kepolisian. Salah satu poin penting yang diusulkan oleh Alkhairaat adalah menutup pabrik pengolahan minuman keras.

Namun kata Habib Saggaf, hingga kini belum ada realisasinya.

Dia mengatakan Alkhairaat tidak punya kewenangan untuk menutup langsung tempat-tempat produksi minuman keras maupun transaksi narkoba.

"Alkhairaat tidak bisa berbuat lebih dari itu. Kekuasaan kami hanya di madrasah-madrasah, di sekolah-sekolah," katanya.

Saggaf mengatakan Alkhairaat yang bekerja membangun umat agar lebih baik, namun di sisi lain banyak juga yang merusak.

"Yang membangun satu orang. Yang merusak seribu orang. Kenyataannya sekarang begitu," katanya.

Saggaf mengatakan untuk mengatasi seluruh masalah keamanan dan ketertiban masyarakat perlu kerja sama antara pemimpin dengan ulama.

Dia mengatakan Alkhairaat selama ini selalu menjaga keamanan dan ketertiban, namun dia juga meminta agar permintaan ulama dipenuhi. "Kita amankan Kota Palu ini dari narkoba, dari minuman keras, kalau kita ingin Kota Palu ini menjadi kota religius," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement