REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia semakin dekat mewujudkan potensi memimpin peradaban Islam. Ini seiring dengan diterbitkannya Perpres tentang Universitas Islam Internasional di Indonesia.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Didin Hafidhuddin, menegaskan agar pembangunan Unviersitas Islam Internasional tidak sakadar menambah jumlah pergurun tinggi di Indonesia. Ia menegaskan, kehadiran Universitas Islam Internasional harus bisa mewujudkan peranan lain, yaitu menjadi pusat peradaban Islam global.
"Bukan cuma pusat penddikan, diharapkan perguruan tinggi itu jadi pusat peradaban Islam," kata Didin kepada Republika.co.id, Kamis (14/7).
Untuk itu, ia meminta agar semua komponen yang dilibatkan di dalamnya, harus memiliki visi dan misi yang kuat dalam mewujudkan Indonesia sebagai peradaban Islam. Menurut Didin, visi dan misi itu bisa diterapkan terutama kepada mereka yang berperan menerapkan nilai-nilai Islam, terutama rektor dan dosen-dosen yang ada.
Kiai Didin mengingatkan, selama ini Indonesia sering disebut bangsa-bangsa lain memiliki potensi yang besar, untuk membangun masa depan umat Islam yang lebih baik. Ia menilai, semua harapan yang tinggi itu bisa terwujud dengan baik, apalagi dilakukan lewat dunia pendidikan seperti perguruan tinggi.
Ia menambahkan, itu bisa mulai diterapkan dengan menghadirkan keunggulan seperti dalam aspek sistem belajar mengajar, manajemen, organisasi dan pembangunan moral. Bahkan, Kiai Didin sudah membayangkan betapa hebatnya Indonesia apabila bisa menerbitkan penelitian-penelitian dan jurnal-jurnal peradaban Islam.