REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Nasaruddin Umar, mengajak umat Islam Indonesia bersyukur. Pasalnya terdapat umat Islam di negara lain yang melaksanakan Idul Fitri saat kondisi konflik.
"Mari kita bersyukur sebagai bangsa bisa bernapas lega," kata Nasaruddin dalam khutbahnya pada shalat Id di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (6/7). Di beberapa negara seperti Suriah umat Islam harus merayakan Idul Fitri dalam kondisi perang. Umat Islam ada yang merayakan sebagai pengungsi.
Karena itu, Nasaruddin mengajak umat Islam merayakan Idul Fitri dengan berbagi antarsesama. Sebab Nasaruddin meyakini kebahagiaan akan sempurna jika berbagi dengan orang yang membutuhkan pertolongan.
"Dan Alhamdulillah jika selama Ramadhan bisa meringankan mereka yang membutuhkan," tutur mantan Wakil Menteri Agama itu.
Nasaruddin menambahkan, umat Islam dituntut untuk menghayati dan mengamalkan makna puasa. Di samping itu juga dituntut menata kehidupan manusia dan alam dengan konsep kasih sayang.
"Bukan dengan konsep kekerasan," ucap Nasaruddin.
Shalat Id di Masjid Istiqlal dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pejabat negara lainnya juga hadir diantaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Komaruddin dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja. Ribuan jamaah memadati Istiqlal sejak subuh. Gema takbir berkumandang hingga shalat Id dimulai.