Senin 04 Jul 2016 20:25 WIB

Menag Genapkan Ramadhan Tahun Ini Jadi 30 Hari

Petugas dari Kementerian Agama Kabupaten Jombang mengamati posisi hilal (bulan) saat rukyatul hilal untuk menentukan Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah di Satradar 222 Ploso di Kabuh, Jombang, Jawa Timur, Senin (4/7).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Petugas dari Kementerian Agama Kabupaten Jombang mengamati posisi hilal (bulan) saat rukyatul hilal untuk menentukan Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah di Satradar 222 Ploso di Kabuh, Jombang, Jawa Timur, Senin (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan bulan Ramadhan 1437 Hijriah genap 30 hari, yang berarti 1 Syawal atau Idul Fitri tahun ini jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016.

"Dari Indonesia barat sampai timur dikonfirmasi perukyat yang telah disumpah tidak melihat hilal," kata Menag Lukman dalam konferensi pers hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1437 Hijriah/2016 Masehi di Jakarta, Senin (4/7).

Lukman mengatakan berdasarkan hisab, hilal pada 29 Ramadhan atau Senin petang ada di -2 derajat 45 menit dan -0 derajat 49 menit. Dengan kata lain, bulan baru pada 29 Ramadhan berada di bawah ufuk.

Berdasarkan kriteria pemerintah, posisi hilal yang ada di bawah 2 derajat tidak memenuhi ketentuan terlihatnya bulan baru dengan mata telanjang di 90 titik pengamatan. Dengan begitu, hilal tidak mungkin terlihat dan bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari atau Lebaran 2016 jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016.

Hal itu berbeda jika bulan terlihat pada hari ke-29 Ramadhan. Jika bulan baru nampak di atas 2 derajat maka sudah dianggap bulan baru. Artinya, pada Senin malam sudah dianggap memasuki 1 Syawal dan pada Selasa (5/7) umat Islam di Indonesia sudah dapat melaksanakan shalat Idul Fitri.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin berharap keputusan 1 Syawal pemerintah lewat itsbat tersebut dapat diikuti oleh umat Muslim sehingga Lebaran 2016 dapat dirayakan secara bersama-sama. "Insya Allah dirayakan bersama-sama. Kita satukan pernyataan-pernyataan kita, arahnya. Islam ke depan agar bisa bersatu," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement