REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zakat fitrah menjadi ibadah yang banyak dilakukan di pekan-pekan terakhir Ramadhan. Karenanya, zakat fitrah bisa diartikan sebagai menyempurnakan Ramadhan.
Pakar Zakat di Tanah Air Irfan Syauqi Beik, mengatakan umat Muslim memang cukup tepat memaknai zakat fitrah sebagai pelengkap dari Bulan Suci Ramadhan. Ia menilai, zakat fitrah yang banyak dilakukan di pekan-pekan terakhir Ramadhan diharapkan dapat menjadi pembersih ibadah yang mungkin belum sempurna.
"Zakat fitrah jadi penyempurna bulan suci Ramadhan, melengkapi proses ibadah yang mungkin masih banyak kekurangan," kata Irfan kepada Republika.co.id, Ahad (3/7).
Selama menjalani berbagai ibadah di bulan suci Ramadhan, dia mengatakan, mungkin masih ada perbuatan-perbuatan yang mengurangi kesempurnaan puasa. Kekhifalafan tersebut, Irfan mengatakan yang berusaha dilengkapi dengan menunaikan zakat fitrah di pekan-pekan terakhir Ramadhan.
Secara teknis, ia merasa umat Muslim yang menjalani puasa Ramadhan, mungkin masih kurang bisa mengendalikan emosi selama berpuasa. Kondisi itulah yang membuat amal ibadah atas puasa Ramadhan yang dijalankan seseorang, mungkin masih belum didapatkan secara maksimal.
Ia mengungkapkan, zakat fitrah itulah yang merupakan perwujudan dari harapan seseorang, untuk menyempurnakan Ramadhan yang telah dijalani. Menurut Irfan, tentu pemaknaan seperti itu akan membuat lebih banyak orang menunaikan zakat fitrahnya, dan meningkatkan kepedulian akan sesama.
(Baca Juga: Tiga Hikmah Zakat Fitrah Bagi Umat Muslim)