Jumat 10 Jun 2016 10:14 WIB

Imam Masjid Al Aqsa: Israel tak Ingin Palestina Merdeka

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Palestina
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sempat ada wacana Israel dan Palestina akan dijadikan satu negara. Padahal, peleburan itu hanya akan meneruskan penjajahan yang ada.

Imam Masjid Al Aqsa, Syeikh Ikrimah Sabri, menganggap ide penggabungan Israel dan Palestina menjadi satu negara sebagai solusi politis. Pasalnya, solusi itu dianggap bertentangan dengan niatan dan perjuangan bangsa Palestina, yang ingin merdeka dan berdaulat.

"Secara politis, mereka tidak ingin Palestina merdeka," kata Syeikh Sabri, Kamis (9/6).

Fakta di lapangan, lanjut Sabri, sejak dulu sampai saat ini tidak ada perkembangan dari perlakuan Israel terhadap bangsa Palestina. Sabri merasa, sejak dulu juga tidak pernah ada kekuatan besar, yang memang berniat menekan penjajahan yang dilakukan Israel.

Ia mengungkapkan kekuatan internasional yang selama ini seakan ada, malah lebih banyak merugikan bangsa Palestina. Meski begitu, Sabri meyakini Allah SWT akan melindungi Palestina, dari kejahatan konspirasi negara-negara yang tidak ingin Palestina merdeka.

Sabri mengingatkan, tekanan yang terlalu kuat akan selalu diiringi dengan datangnya ledakan, yang merupakan hasil dari tekanan tersebut. Ia meyakini, bagaimana dan kapan ledakan itu akan terjadi, suatu saat ledakan itu akan benar-benar terjadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement