Jumat 03 Jun 2016 22:48 WIB

Yusuf Islam Rilis Lagu Baru untuk Pengungsi Anak Eropa

Yusuf Islam
Yusuf Islam

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penulis lagu dan penyanyi Yusuf Islam, yang dulu dikenal bernama Cat Stevens, merilis sebuah single baru dan berencana menggelar konser amal untuk membantu pengungsi anak-anak di Eropa.

Single "He Was Alone" tersebut dirilis dengan sebuah video yang mengikuti seorang anak laki-laki yang kehilangan keluarganya sebelum menghembuskan nafas di jalan raya. Di pusaranya hanya tertulis satu kata "Walad", yang berarti anak laki-laki dalam bahasa Arab.

Lembaga swadaya masyarakat "Save the Children" mengatakan pihaknya memperkirakan 95 ribu pengungsi dan anak-anak migran pergi ke Eropa untuk mengungsi tahun lalu, atau kehilangan keluarga-keluarga mereka dalam perjalanan.

Yusuf (67 tahun), yang terkenal karena lagu-lagunya pada 1960-an dan 1970-an seperti "Moonshadow" dan "Wild World", mengatakan ia jadi terpengaruh setelah mengunjungi sebuah kamp pengungsi di bagian selatan Turki dekat Suriah. "Sulit rasanya kalau hanya melihat tragedi ini tanpa berusaha melakukan sesuatu," kata Yusuf dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (3/6).

"Saya berharap membuka hati orang-orang atas kesedihan yang dialami oleh ribuan jiwa-jiwa muda yang suaranya tidak terdengar ...di tengah-tengah krisis pengungsi, akibat perang dan konflik di tanah air mereka."

Yusuf, yang kemudian memeluk agama Islam pada 1977 setelah hampir tenggelam dan meninggalkan industri musik selama hampir 30 tahun, mengatakan single dan konser di London pada 14 Juni sebagai bagian dari kampanye #YouAreNotAlone.

Ia mengatakan kegiatan amalnya "Small Kindness", yang ia dirikan pada 2000 untuk memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia, bekerja sama dengan organisasi-organisasi amal seperti Save the Children dan Penny Appeal untuk mencari dana bagi para pengungsi anak-anak.

Yusuf yang kini tinggal di Dubai memutuskan untuk terlibat membantu kegiatan kemanusiaan lewat single-nya dengan seruan menjaga hati dan membuka pintu bagi tiaap pengungsi khususnya anak-anak remaj yang kehilangan masa depan yang mungkin pernah harapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement