Rabu 01 Jun 2016 05:39 WIB

Pondok Pesantren Harus Siapkan SDM untuk Ma'had Aly

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Dr Hamid Fahmi Zarkasyi
Dr Hamid Fahmi Zarkasyi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Hamid Fahmi Zarkasyi mengatakan kalangan pondok pesantren (ponpes) harus mempersiapkan diri menyambut Ma’had Aly menjadi perguruan tinggi keagamaan Islam berbasis pesantren.

Putra pendiri Pondok Modern Daarussalam Gontor, Ponorogo, ini mengaku rencana Ma'had Aly menjadi perguruan tinggi keagamaan Islam sudah tercetuskan sejak lama. Namun, Ma'had Aly sempat terkendala beberapa persyaratan terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM).

"Mereka (kalangan ponpes) mau dosennya di Ma'had Aly itu adalah kiainya, sedangkan kiai kan tidak punya gelar akademis," ungkap Hamid Fahmi Zarkasyi ketika dihubungi Republika, Senin (30/5).

Untuk menjadi lembaga formal, menurut Hamid, pondok pesantren harus menyiapkan SDM secara sungguh-sungguh. Ma'had Aly tentunya harus memenuhi persayaratan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Direktorat Pendidikan Tinggi.

Meskipun seorang kiai memiliki ilmu yang sangat tinggi, hal itu tidak serta merta bisa menjadikannya dosen untuk mengajar di perguruan tinggi karena kiai adalah lulusan dari lembaga informal.

Maka dari itu, pondok pesantren perlu menyekolahkan kader-kadernya agar mendapatkan gelar akademis dan bisa mendukung sepenuhnya Ma'had Aly menjadi perguruan tinggi Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement