Selasa 24 May 2016 19:20 WIB

'Banten tak Bisa Dilepaskan dari Peran Ulama'

Masjid Agung Banten Lama di Provinsi Banten.
Foto: flickr.com
Masjid Agung Banten Lama di Provinsi Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Gubernur Banten Rano Karno menegaskan kehidupan keberagaman masyarakat Banten tak bisa dilepaskan dari peran ulama. Karena itu,  silaturahim antara ulama dan masyarakat harus senantiasa dibangun. Hal tersebut guna mewujudkan kesamaan visi dan misi antara pemerintah dan ulama.

"Kesamaan visi dan misi ini jadi fondasi kuat untuk berjalannya fungsi Pemerintahan dan pembangunan," kata Rano dalam rilis yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (24/5).

Rano mengatakan hal itu saat menggelar  Tablig Akbar, ‘Temu Silaturahim dengan Ulama dan Kiai Dalam Rangka Pengukuhan Deklarasi Forum Santri Banten, di Pondok Pesantren Sidratul Muntaha, di Kampung Cibogo Timur, Kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Menurut Rano, penyelenggaraan acara tersebut merupakan momentum yang sangat strategis guna menjaga dan memelihara kebersamaan, persatuan, dan kesatuan.

“Ini juga untuk menegaskan kembali jati diri sebagai masyarakat yang agamis dan peran strategis dalam mewujudkan cita–cita mulia pendiri Banten yang ingin mewujudkan kesejahteraan masyarakat Banten yang berlandaskan iman dan takwa," jelas Rano.

Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren Sidratul Muntaha KH Didin Abdoel Latif menyampaikan rencana deklarasi Forum Santri Banten.

Dalam kesempatan tersebut juga Pemprov Banten  menyerahkan bantuan berupa voucher umroh, seragam limnas kepada guru ngaji dan anggota Linmas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement