Senin 23 May 2016 14:55 WIB

Din Syamsuddin: Konvensi Ini Terobosan Baru Muhammadiyah

Rep: Yulianingsih/ Red: Achmad Syalaby
(dari kiri) Ketua DP MUI Din Syamsuddin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Ketua DP MUI Din Syamsuddin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) yang digelar Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sangat penting bagi Muhammadyah dan bangsa Indonesia sendiri.

Menurut dia,  Muhammadiyah sudah menetapkan satu visi ke-Indonesiaan yang disebut dengan visi Indonesia berkemajuan."Itu (visi) dapat dipertanggungjawabkan secara esensi yang mana merupakan cita-cita nasional Indonesia yang oleh Muhammadiyah diberi tafsir kontekstual yaitu. Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat," ujarnya. 

Konvensi tersebut, menurut Din,  ingin menawarkan kepada bangsa sebuah konsensus Indonesia yang di cita-citakan dan usaha  bersama untuk merealisasikannya. "Ini tentu sebuah proses panjang yang melibatkan elemen-elemen lain yang merupakan terobosan baru Muhammadiyah," ujarnya.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menyelenggarakan KNIB pada 22 hingga 24 Mei di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Acara ini rencananya akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. 

Tokoh-tokoh yang akan menjadi pembicara dalam konvensi tersebut adalah orang-orang yang memiliki konsep pemikiran untuk Indonesia yang berkemajuan, tidak hanya dari kalangan Muslim saja, melainkan dari non-Muslim. KNIB diharapkan dapat menjadi momentum bersama untuk menggenjot potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement