Sabtu 14 May 2016 21:09 WIB

Warga Sambut Baik Gerakan Maghrib Mengaji di Tangerang

Rep: c35/ Red: Damanhuri Zuhri
Kaum muda Muslim membaca Alquran
Foto: aljazeera
Kaum muda Muslim membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Gerakan Maghrib Mengaji yang dicanangkan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah beberapa hari lalu mendapatkan dukungan dari banyak  kalangan.

Hal ini terlihat dari antusiasme warga yang hadir dalam kegiatan Maghrib Mengaji yang dilaksanakan di beberapa Kelurahan di Kota Tangerang.

Di Kelurahan Tanah Tinggi, kegiatan Magrib Mengaji yang dipusatkan di Masjid Al Hikmah yang berada di pinggir Kali Sipon tersebut dipadati para jamaah yang berasal dari kalangan usia, mulai anak-anak, remaja, dewasa dan para orang tua. Para jamaah terlihat khusyuk membaca ayat suci Alquran.

Kondisi yang sama juga terlihat di Kelurahan Sudimara Ciledug, kegiatan yang dipusatkan di Masjid Al Baidhoh Kampung Wadas tersebut juga dipenuhi warga yang ingin mengkhatamkan Alquran secara berjamaah.

Para jamaah sudah terlihat memadati lokasi sejak pukul 15:00 WIB, masjid yang luasnya kurang lebih 1.000 meter persegi itu terlihat tidak mampu menampung antusiasme warga yang ingin menyemarakkan gerakan yang bertujuan untuk membudayakan kembali kebiasaan Mengaji di Kota Akhlakul Karimah.

Wali Kota Arief R. Wismansyah yang hadir bersama dengan Wakil Wali kota Sachrudin menyampaikan bahwa esensi penting dari adanya gerakan Maghrib Mengaji adalah bagaimana umat Islam selain bisa mengaji juga bisa mengamalkan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam ayat-ayat Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

"Sehingga tidak hanya keshalehan ritual yang kita tingkatkan, namun juga keshalehan sosial melalui pengamalan ayat-ayat yang dibaca," tuturnya ketika hadir di Masjid Al Baidhoh di Sudimara, Jumat (13/5).

Apalagi, lanjut Arief, di tengah kemajuan teknologi dan kondisi sosial masyarakat perkotaan yang cenderung hedonis dan apatis, perlu ada formula yang tepat yang bisa membentengi masyarakat khususnya para generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi.

"Alquran selain sebagai kitab suci harus kita jadikan pegangan hidup dan pandangan hidup kita. Di tengah tantangan kemajuan teknologi yang menjadikan kita jadi anti sosial karena terlalu aktif di dunia sosial," katanya menjelaskan.

Untuk itu, melalui kegiatan ini masyarakat minimal bisa rileks sejenak dengan melupakan rutinitas yang membebani langkah untuk menyapa atau berbuat untuk kemajuan lingkungan. "Mari kita luangkan waktu sejam atau dua jam untuk mengaji bersama dengan keluarga," ajak Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement