Ahad 15 May 2016 04:57 WIB
Benang Merah Hasil Lomba ‘Musabaqoh Kitab Ihya Umuluddin’ PKB

Konsep Manusia ‘Soleh’ dan ‘Muslih’ Menurut Al Ghazali

Imam Al-Ghazali (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La
Penari Sufi asal Turki memeriahkan Islamic Fashion Festival di Mall Ratu Indah , Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/11).

Dari kajian Naziyah, berbeda dengan kitab kuning yang lain, misalnya kitab ‘Fatkhul Muin’, pemikiran Imam Al Ghazali tentang sosok manusia memang terasa lebih komprehensif atau lengkap. Di dalam kitab tersebut, dimensi manusia yang dijadikan bahasan bukan hanya ditelisik dari satu sisi saja.

Alhasil,  materi bahasan kitab Ihya Umuluddin itu tidak hanya mengupas manusia dalam kaitannya dalam perbuatan halal-haram atau bersifat sebatas fiqh saja (seperti misalnya kajian manusia dalam kitab Fatkhul Mu'in). Namun, di dalam kitab tersebut pembahasannya ternyata mencakup seluruh sisi atau penjuru bmengenai cara  menjadi orang Islam yang berakhlak utuh (kaffah).

‘’Saya rasa ajaran kitab ‘Ihyaumuluddin’ juga cocok bagi dunia politik. Sebab, bagaimanapun akhirnya seorang manusia itu pasti akan melakukan interaksi dengan orang lain. Nah, ketika berinteraksi dengan orang lain itulah yang membuat perlunya akhlak yang baik. Harapannya, ketika orang sudah menjadi ‘muslih’ maka ketika dia menjalankan profesi hidupnya, maka dia pun mampu melakukannya dengan landasan akhlak yang baik dalam arti secara pribadi maupun secara sosial. Sebab, siapa pun orangnya, menurut Imam Al Ghazali, harus memperjuangkan kepentingan perbaikian kualitas diri secara pribadi, sekaligus memperjuangkan perbaikan perilaku kehidupan  orang lain,’’ ujar Najih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement