Jumat 13 May 2016 04:20 WIB

Muhammadiyah Gelar Rakernas Majelis Dikdasmen

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Muhammadiyah.
Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kamis (12/5) hingga Sabtu (14/5) di Yogyakarta.

Rakernas ini diadakan sebagai upaya bersama untuk mengembangakan pengelolaan lembaga pendidikan Muhammadiyah yang baik serta melakukan pembinaan yang terencana dan terpadu.

Pada dasarnya, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Baedhowi mengatakan lembaga pendidikan Muhammadiyah merupakan wujud nyata partisipasi aktif Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun, dia menilai lembaga pendidikan Muhammadiyah masih belum memadai dalam pengelolaannya dibandingkan dengan kuantitas lembaga pendidikan itu sendiri.

Baedhowi mengutip istilah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan bahwa kebanyakan sekolah  masih berada dalam suasana abad 19, sementara guru masih berada dalam suasana abad 20, sedangkan siswa sudah berada dalam suasana abad 21.

“Keadaan ini tentu menuntut kita semua sebagai penyelenggara pendidikan untuk melakukan pembenahan,” ujar Baedhowi dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Kamis (12/5).

Padahal, Baedhowi menambahkan, aset berupa 10 ribu lembaga pendidikan Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan potensi yang sangat besar untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Pelayanan tersebut bahkan sudah diberikan sejak didirikannya Muhammadiyah pada 1912 oleh KH Ahmad Dahlan.

Untuk itu, Baedhowi berharap, lembaga pendidikan Muhammadiyah dapat dikelola dengan baik. Sehingga, dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas menjawab tantangan zaman yang berubah dan berkembang cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement