REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Rumah Zakat (RZ) menyalurkan 7.500 Superqurban ke pulau terpencil Bajo, Desa Bajo Pulo Tengah, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, belum lama ini. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Ekspedisi Bhakti PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) 2016 yang dimulai sejak Jumat (29/04) lalu.
Pulau Bajo atau Bajo Pulo adalah pulau pertama yang menjadi target aksi tim Ekspedisi Bhakti PMK. Bajo Pulo terdiri dari 3 desa, yakni Bajo Pulo Barat, Bajo Pulo Tengah dan Bajo Pulo Timur. Bajo Pulo Barat dan Tengah berada di satu pulau, sedangkan Bajo Pulo Timur berada di pulau kecil yang berseberangan dengan dua desa lainnya.
Bupati Bima Indah Damayanti Putri mengatakan Bajo Pulo merupakan daerah paling kering di Kabupaten Bima. Hal ini disebabkan Bajo Pulo terbentuk dari batuan besar sehingga dengan kondisi tersebut cukup menyulitkan warga dalam mencari nafkah.
"Namun, walaupun kondisi tanahnya kering, masyarakat di sini banyak juga yang beternak kambing. Saat warga memasak makanan untuk keluarga, mereka juga membaginya untuk kambing. Selain itu, kambing-kambing di sini terbiasa memakan kertas dan bungkus semen tapi tetap bisa hidup sehat,” ujar Indah, Selasa (10/5).
Selain itu, kondisi pendidikan di wilayah ini juga terbilang memprihatinkan. Di wilayah Bajo Pulo Barat hanya memiliki satu SD dan SMP dengan jumlah guru yang sangat terbatas. Salah satu yang menjadi hambatan karena Bajo Pulo Barat dan Tengah berada di satu wilayah pulau kecil sehingga menyulitkan akses jalan menuju sekolah.
Bersamaan dengan penyaluran kornet Superqurban, Relawan RZ juga menyalurkan mukena dan mengadakan kegiatan Pelajar Siaga Bencana (PSB) di SMPN 8 Sape Satu Atap. Kegiatan ini dilakukan karena Kabupaten Bima merupakan daerah rawan bencana, seperti kebakaran dan gunung meletus.
“Kami mengajari cara menanggulangi bencana yang sederhana, mulai dari penyelamatan diri, evakuasi dan cara memberikan pertolongan pertama saat ada yang terluka,” kata Fajri Sabti, relawan RZ.