Kamis 05 May 2016 05:00 WIB

Keluarga yang Sujud

Wanita sujud (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Dylan Martinez
Kurt Zouma bersujud syukur merayakan golnya ke gawang Arsenal.

Dengan menikah karena Allah, orang tua telah membina diri jadi insan beriman dan berakhlak. Begitu punya anak, mereka akan mudah meniru. Orang tua telah menjadi teladan. Akhlak orang tua terlihat dalam kehidupan keseharian. Berpadunya pasangan hidup yang beriman dan berakhlak akan memunculkan keluarga beriman dan berakhlak.

Keluarga ini akan menghasilkan anak-anak yang terdidik iman dan akhlaknya pula. Selepas orang tua wafat, anak-anak telah mewarisi iman dan akhlak karimah. Anak-anak ini akan menjadi aset bagi masyarakat dan bangsa karena kekuatan iman dan akhlaknya sebagai hasil pembinaan di lingkungan keluarga.

Keluarga yang semua penghuninya bersujud kepada Allah SWT, rumah tangganya harmonis. Jika pun ada krisis, terjadi hanya sebentar saja karena iman dan akhlak yang menyelesaikan.

Tampak kebesaran Allah SWT dalam keluarga yang sujud. Saling menasihati dalam kebaikan dan kebenaran. Saling menerima dan memaafkan kekurangan masing-masing. Keluarga yang sujud akan memberi anak-anak yang baik di masyarakat. Masyarakat yang baik dapat membangun fondasi kehidupan berbangsa yang baik pula.

Sujud merupakan salah satu bentuk kepasrahan dan penghambaan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Karena sesungguhnya, engkau tidak sujud kepada Allah dengan sekali sujud kecuali Allah akan mengangkatmu dengan sujud tersebut satu derajat dan menghapus kesalahanmu." (HR Muslim). Kita sujud, kemuliaan Islam tak bertambah. Kita tak sujud, kemuliaan Islam juga tak berkurang. Sujud itu untuk kita, bukan untuk Islam. Wallahu a'lam. 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement