Senin 02 May 2016 12:11 WIB

Kisah Kivlan Zein di Kepulauan Filipina Selatan

Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto:
Milisi Abu Sayyaf

Rupanya, tak cukup diwawancarai, Teguh pun menulis kenangannya bersama Kivlan ketika sepekan berada di Filipina Selatan. Dengan gaya bertutur tenang dan kadang bercanda, Teguh menuliskan pengalamannya sebagai berikut.

Saya merasa tidak aneh mendengar kabar Kivlan Zen terlibat dalam perundingan pembebasan 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf.

Tahun 1996, usai penandatanganan perjanjian damai Moro National Islamic Liberation Front (MNLF) dan Pemerintah Filipina di Istana Malacanang, saya dan wartawan Indonesia lainnya berkunjung ke Mindanao.

Pesawat TNI AU mendarat d General Santos City. Kami berjalan menuju Cotabato, dilanjutkan dengan terbang ke Zamboanga.

Tapi keberangkatan saya sempat saat itu tertunda karena harus memberikan kursi kepada satu petinggi MNLF. Saya pun berangkat keesokan harinya.

Setelah bermalam di sebuah hotel di Cotabato, saya melanjutkan perjalanan dengan pesawat kecil; berpenumpang dua orang, ke Zamboanga. Di kota ini saya bertemu Kivlan Zen, yang saat itu menjabat komandan pasukan perdamaian IOC--yang bertugas memantau gencatan senjata.

Di situ saya lihat secara langsung kemampuan Pak Kivlan dalam memimpin negosiasi. Dia mengenal hampir semua petinggi MNLF, keluarga Nur Misuari, dan punya jalur komunikasi dengan kelompok-kelompok lainnya. Ia piawai berunding dengan siapa pun.

Pak Kivlan pula yang mengantar Nur Misuari ke Jolo, ibu kota Provinsi Sulu, untuk mengikuti pemilihan gubernur Autonomous Region of Muslim Mindanao (ARMM). Perjalanan dimulai dari Zamboanga menuju Basilan.

Seusai shalat Jumat dan makan siang di Basilan, perjalanan dilanjutkan ke Jolo (baca: holo). Di kota ini, Nur Misuari menemui pendukungnya dan berkampanye.

Satu hal yang tak pernah saya lupakan dari Pak Kivlan adalah ketika dia mengeluh karena dimintai Nur Misuari menikahi salah satu anak orang nomor satu MNLF itu.

"Saya pusing. Kelamaan di sini, saya disuruh menikah dengan anak Nur Misuari," katanya kepada saya dan wartawan lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement