Kamis 28 Apr 2016 16:22 WIB

Ponpes Darus-Sunnah, Peninggalan KH Ali Mustafa Yaqub yang Paling Berharga

Jama'ah mendoakan Almarhum Imam Besar Istiqlal Ali Mustofa Ya'Qub yang telah dimakamkan di halaman Masjid Darussunnah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (28/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jama'ah mendoakan Almarhum Imam Besar Istiqlal Ali Mustofa Ya'Qub yang telah dimakamkan di halaman Masjid Darussunnah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (28/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ulfah Uswatun Chasanah, istri dari mantan Iimam Besar Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub, mengatakan akan melanjutkan perjuangan mendiang suaminya untuk membesarkan Pondok Pesantren (Ponpes) Darus-Sunnah.

"Saya akan melanjutkan perjuangan beliau dalam mengurus pondok pesantren ini," kata Ulfah di rumah duka, di Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (28/4).

Menurut dia, Ponpes Darus-Sunnah merupakan peninggalan almarhum yang paling berharga. Maka dari itu, tekad meneruskan amal usaha peninggalan suami merupakan sebuah amanah yang harus ditunaikan.

Ali Mustafa Yaqub adalah seorang ahli hadis Indonesia yang meninggal pada Kamis (28/4) pagi sekitar pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hermina, Ciputat. Almarhum Ali Mustafa lahir di Kemiri, Batang, Jawa Tengah, pada 2 Maret 1952.

Dalam proses studinya, dia banyak mempelajari soal hadis. Riwayat pendidikan keagamaannya dimulai dengan menjadi santri di Pondok Pesantren Seblak Jombang (1966-1969) dan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang (1969-1971).

Saat menuntut ilmu di jenjang perkuliahan, dia belajar di Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy'ari, Jombang (1972-1975), Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi (1976-1980).

Gelar master didapatkannya di Fakultas Pascasarjana Universitas King Saud, Riyadh, Arab Saudi, Spesialisasi Tafsir Hadis (1980-1985). Selanjutnya, gelar doktor diperoleh di Universitas Nizamia, Hyderabad, India, Spesialisasi Hukum Islam (2005-2008).

Sebagai ahli hadis dia juga mengajar di berbagai perguruan tinggi, mengisi seminar, menulis buku sambil terus berorganisasi di berbagai tempat. Di antara organisasi yang diikutinya adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement