Kamis 28 Apr 2016 10:33 WIB

Kisah KH Ali Mustafa Yaqub Bantu Jamaah Tersasar

Prof Ali Mustafa Yaqub.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Prof Ali Mustafa Yaqub.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Innalillahi wa innailaihi rojiun. KH Ali Mustafa Yaqub telah pergi meninggalkan kita semua. Mantan imam Masjid Besar Istiqlal ini menghembuskan nafas terakhir di RS Hermina, Ciputat, pada Kamis (28/4) pukul 06.00 WIB.

Banyak kisah yang dituturkan almarhum kepada Republika.co.id. Salah satunya kisah lucu almarhum membantu jamaah haji yang tersasar.

Kisahnya bermula ketika KH Ali Mustafa Yaqub menemui seorang jamaah haji yang tersesat saat keluar dari Masjidil Haram. Doktor hukum Islam lulusan Universitas Nizamia, Hyderabad, India (2005-2008) itu menjelaskan, saat ia temui, jamaah yang sedang memakai sarung tersebut keluar dari Masjidil Haram dengan dipegangi oleh petugas keamaan di sana.

Ali bersama temannya sesama mahasiswa akhirnya menemui jamaah tersebut untuk membantunya kembali ke pemondokan.

Kemudian, lelaki yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Seblak Jombang, Jawa Timur  (1966-1969) dan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang (1969-1971) itu mendatangi jamaah tersebut yang ternyata adalah jamaah haji asal Jawa Timur. Menurut Ali, jamaah tersebut mengaku bingung melihat semua lampu yang ada karena tampak tidak berbeda satu sama lain.

Karena jamaah tersebut terlihat begitu lelah karena sudah tersesat lama, akhirnya Ali dan teman-temannya menawarkan orang tersebut untuk makan terlebih dahulu, sebelum diantarkan ke pemondokan.

Akan tetapi, alangkah terkejutnya Ali ketika jamaah yang tersesat tersebut menolak untuk diberikan makanan oleh Ali dan teman-temannya. Rasa terkejut itu seketika berubah menjadi tawa, ketika orang tersebut menjelaskan alasannya menolak tawaran makan dari Ali.

Dengan bahasa Jawa, orang itu mengaku sudah cukup kenyang lantaran sudah bisa bertemu orang Indonesia yang akan membantunya. "Saya sudah tidak perlu makan, saya bertemu Bapak sudah sangat kenyang," ujar Ali Mustafa Yaqub seraya tertawa.

KH Ali Mustafa Yaqub menuturkan cerita-cerita tentang jamaah haji yang tersesat memang sering ia temui semasa kuliah di Riyadh, Arab Saudi. Kala itu, Ali yang masih menjadi seorang mahasiswa mengatakan bahwa para mahasiswa di sana memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahun lantaran kegiatan belajar diliburkan selama musim haji.

Para mahasiswa yang berkuliah di Arab Saudi, lanjut pakar hadis kelahiran Kemiri, Batang, Jawa Tengah, pada 2 Maret 1952 itu juga lebih memilih untuk membantu para jamaah haji asal Indonesia yang mungkin sedang dalam kesulitan daripada hanya berdiam diri menghabiskan masa liburan haji di asrama.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement