Rabu 20 Apr 2016 23:09 WIB

PBNU Perkenalkan Islam Nusantara di Beijing

Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperkenalkan Islam Nusantara sebagai model Islam yang ramah saat berkunjung ke Beijing, Cina, Rabu (20/4), atas undangan Komunitas Muslim Cina.

Di hadapan Direktur Administrasi Negara untuk Urusan Agama Pemerintah China Wang Zuoan yang menerima rombongan PBNU di kantornya di Beijing, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mendorong agar agama Islam yang ramah juga berkembang pesat di Negara Tirai Bambu.

"Kita memiliki pandangan yang sama bahwa Islam agama yang damai. Model Islam seperti ini harus kita jaga, dan kami mendorong agama Islam berkembang pesat di Cina," kata Said Aqil dalam pertemuan itu sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Ia berharap paham radikal Islam yang berkembang di Irak dan Suriah serta konflik di Timur Tengah tidak mempengaruhi Muslim Indonesia dan Cina.

"Saya turut bersedih degan adanya konflik di Timur Tengah yang tak kunjung selesai, mungkin kita merasa perlu adanya tukar menukar pandangan seperti ini untuk menyamakan persepsi, demi terwujudnya Islam yang damai, moderat, toleran, antiradikalisme dan terorisme," katanya.

Pada pertemuan itu Said Aqil juga mengungkapkan bahwa Islam Cina dan Indonesia telah lama bersentuhan, diawali kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Nusantara dengan membawa pasukan Muslim yang kemudian membangun kota Semarang di Jawa Tengah.

"Oleh sebab itu, Muslim China sangat penting peranannya bagi Indonesia," kata Said Aqil yang datang ke Beijing bersama Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Ketua PBNU Eem Suryaman, Wasekjen Muhammad Said Aqil, Ketua Muslimat NU Nurhayati, dan Sespri Muhammad Sofwan.

Direktur Administrasi Negara untuk Urusan Agama Pemerintah China Wang Zuoan mengaku sangat tertarik dengan perkembangan Islam di Indonesia yang dikenal ramah, toleran, dan moderat.

"Kami sangat tertarik untuk belajar dari Islam di Indonesia dan juga kepada NU," kata Wang Zuoan sebagaimana dikutip dalam siaran pers.

Dalam kesempatan itu PBNU mengundang ulama Cina untuk hadir dalam acara International Summit of The Moderate Islamic Leaders (Isomil) yang akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) dari tanggal 5 sampai 9 Mei 2016.

Rencananya acara tersebut dihadiri oleh sekitar 100 pemimpin negara dan organisasi Islam dari seluruh dunia serta para pengurus NU dari tingkat wilayah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement