REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Musabaqah Alquran dan Hadist se Asia Pasifik ke VII Lalu Muhammad Khaerrazzaq al Hafizi (13 tahun) mengatakan dia telah hafal sebanyak 15 juz. Dia menghafal sejak kelas tiga SD.
"Awalnya saya menghafal satu ayat, terus meningkat dua ayat, sampai sekarang hafal 15 juz," jelas dia kepada Republika.co.id, Rabu (20/4). Untuk mempersiapkan musabaqah dan menambah hafalan dia selalu melakukan murojaah setiap hari, meluangkan waktu baik di pagi, siang dan malam hari.
Setoran hafalan biasanya dilakukan menjelang maghrib. Setiap hari biasanya dia menambah satu ayat utuk hafalan. Paling banyak dia mampu menghafal dua lembar dalam satu hari.
Pelajar kelas satu SMP di Pondok Pesantren Baitul Quro Wal Ghofar, Lombok Timur, NTB ini mengaku saat menghafal awalnya dari orang tua. Tetapi setelah beberapa juz niat dari diri sendiri muncul. Bahkan dalam waktu sepuluh hari, Lalu Muhammad dapat menghafal satu juz 13.
Menurut ayahnya, Lalu Muhabban, metode menghafal yang digunakan berbeda dari biasanya. Tidak hanya dengan duduk bersila tetapi juga saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti olahraga, bermain. Bahkan ketika memanjat pohon, ayahnya sering menguji hafalan.
Banyak lomba hafalan yang pernah diikutinya dimulai dari tingkat desa hingga tingkat nasional. Dia pun selalu meraih juara satu. Terakhir kali dia mengikuti musabaqah di Qatar dan memenangkan juara satu untuk kategori 10 juz.
Tak hanya lancar dalam melantunkan ayat yang diujikan. Lalu Muhammad juga sangat fasih dalam menggunakan tajwidnya. Tak hanya dia yang hafidz di keluarganya. Kakaknya yang berbeda dua tahun pun sudah hafal 30 juz.
Ayah Lalu Muhammad berharap, anaknya berniat menghafal bukan hanya untuk memenangkan lomba tetapi semata-mata mengharap ridha Allah. Setelah mengikuti musabaqah Alquran di Asia Pasifik, saat ini dia bersiap untuk mengikuti MTQ nasional di Lombok, Agustus 2016 mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
