Rabu 20 Apr 2016 02:39 WIB

Hapus Stereotip, Pelajar Amerika Diajak Cicipi Makanan Halal

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
makanan halal
Foto: republika.co.id
makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, COOKE -- Para pelajar di Sekolah Dasar Cooke, daerah Adams Morgan, Amerika Serikat, mempelajari bahasa arab sebagai bagian dari proyek pertukaran budaya Departemen Dalam Negeri. Dilansir dari The Washington Post, Selasa (5/4), departemen tersebut menempatkan sejumlah guru dari Cina dan Mesir di berbagai kelas di penjuru Amerika Serikat untuk mengajari para murid bahasa asing, bahasa dari para guru lintas budaya tersebut. Hal itu dilaksanakan sebagai langkah Amerika menyiapkan generasi muda hadapi persaingan ekonomi global.

Salah satu guru yang mengajar adalah Tamer Elsharkawy dari Mesir. Elsharkawy, yang baru pertama kali mengunjungi Amerika itu menyatakan salah satu keinginannya saat mengajar adalah memperlihatkan menjadi Muslim tidak harus disamakan dengan para ekstremis.

"Saya gugup untuk mengajar di tempat yang mungkin saja para siswanya baru pertama kali seumur hidup mendengar tentang Mesir, mendengar tentang dunia Arab," tutur Elsharkawy.

Dia fokus untuk mengajar bahasa arab pada anak-anak, dan mengadakan pelajaran-pelajaran berbasis diskusi dengan murid yang lebih tua. Elsharkawy juga menyediakan kesempatan bagi para murid untuk membicarakan masalah budaya Arab serta Islam. Salah satunya Elsharkawy memperlihatkan fotonya mengenakan pakaian tradisional Mesir, Jellabiya. Pakaian terusan tersebut diceritakannya pada para murid ia kenakan untuk menghadiri acara-acara tertentu di masjid bersama teman dan keluarga.

"Suatu hari, anak-anak ini akan melihat seseorang menggunakan Jellabiya, dan hal pertama yang muncul di pikiran mereka adalah stereotip yang mereka lihat di televisi," lanjutnya. "Tapi tidak, hal itu tidak akan terjadi. Pikiran mereka akan membuat mereka mengingat guru mereka yang mereka sayangi dan hormati saat menggunakannya."

Selain itu Elsharkawy mengajak siswa-siswanya ke Kota Alexandria di Virgina. Di sana, ia mengenalkan para murid dengan sejarah, dan membawa mereka untuk bersantap di restoran halal. Sementara siswa-siswanya di Mesir pernah ia ajak untuk makan di gerai restoran ayam asal Amerika, Kentucky Fried Chicken. Apa yang dilakukan guru tersebut adalah untuk mengubah stereotip yang dilihat anak-anak. Memperlihatkan lebih banyak kesamaan daripada perbedaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement