REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar menilai menjamurnya lembaga pencetak hafiz saat ini sebagai fenomena yang positif. Sebabnya, ada banyak kemuliaan yang dimiliki seorang penghafal Alquran.
"Orang yang hafal Alquran 30 Juz harus disegani karena dia adalah orang pilihan Allah SWT,'' ungkap Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr Nasaruddin Umar kepada Republika, Ahad (17/4).
Menurut Hadis Nabi Muhammad SAW, ungkap Rektor PTIQ Jakarta ini, orang yang menghafal Alquran 30 Juz jasadnya tidak akan dimakan oleh binatang-binatang tanah seperti cacing.
Kendati tahfizul Quran sudah menjadi trend saat ini, Nasaruddin mengingatkan tahfizul Quran itu bukanlah ajang yang sifatnya selebitas dan duniawi.
''Jangan sampai ada orang yang termotifasi menghafal Alquran karena ingin punya kekayaan atau sekadar ingin menjadi orang terkenal semata,'' kata Nasaruddin mengingatkan.
Tujuan menghafal Alquran, kata Nasaruddin, harus betul-betul diresapi sehingga dapat menjadi pedoman dalam menjalankan kehidupan. ''Orang yang dekat dengan Alquran semestinya juga dekat dengan Allah SWT,'' ujarnya menjelaskan.
Nasaruddin melihat perhatian pemerintah menjadi sangat penting terhadap lahirnya para penghafal Alquran. Hal ini bisa diwujudkan dengan pemberian apresiasi melalui beasiswa bagi para hafiz Alquran.