REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID -- Pemadaman listrik dan ketidakstabilan jaringan internet menjadi masalah tersendiri bagi kelancaran proses pendaftaran calon jamaah haji. Di Tidore, kendalanya tak jauh berbeda dengan Ternate, Maluku Utara.
"Untuk di Tidore, masalah pasokan listrik teratasi dengan adanya genset, tetapi jaringan internet yang cukup lambat masih menjadi kendala," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kota Tidore Kepulauan Fachrul Altarans kepada Republika.co.id, Kamis (14/4).
Kesiapan Siskohat menjadi hal vital dalam menunjang pelaksanaan pengalihan pendaftaran haji reguler menjadi dua tahap sesuai amanat PMA Nomor 29/2015. Nantinya, petugas akan mudah menemukan kandidat urutan berikutnya dalam daftar antre haji jika ada jamaah calon haji yang membatalkan atau menunda keberangkatannya. Sistem akan secara otomatis langsung membaca siapa yang berhak berangkat.
Meski pemasangan aplikasi baru Siskohat sudah sangat mepet waktunya, kondisi itu tak akan membuat operator di seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara menjadi tergagap beradaptasi. Mereka sebelumnya telah mendapatkan pelatihan untuk mengoperasikan aplikasi tersebut.
"Kalau perangkat Siskohatnya sudah siap, kami bisa menerapkan sistem pendaftaran jamaah calon haji terbaru secara total," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara Basir Abdurrazak.
(Baca Juga: Ternate dan Tidore Segera Perbarui Perangkat Siskohat)