REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -– Seolah tak ingin ketinggalan dengan negara lain yang lebih dulu melirik pasar Muslim, Pemerintah Filipina mulai mendorong berkembangnya industri halal di negara lumbung padi tersebut.
Hal ini ditandai dengan diluncurkannya Proyek Wisata Halal oleh Departemen Pariwisata Filipina sepekan yang lalu. Besarnya potensi pasar Muslim telah disadari sejak setahun yang lalu oleh Filipina.
Pejabat Departemen Perindustrian dan Perdagangan Filipina, Prudencio Reyes Jr, pada saat itu melihat permintaan global akan produk halal terus meningkat dan dia pun lantas meminta usaha kecil menengah (UKM) untuk belajar dan terjun dalam industri halal.
Filipina juga bersedia belajar dan menjalin kemitraan dengan Departemen Pengembangan Islam Malaysia (JAKIM) agar Filipina bisa masuk dalam pasar halal global.
Kini, keseriusan Filipina menggarap industri halal diwujudkannya dengan mempersiapkan dapur dan fasilitas penunjang halal di 43 hotel, resort, dan restoran melalui Proyek Wisata Halal.
Proyek tersebut diluncurkan bersamaan dengan 100 hari kerja Departemen Pariwisata Filipina dengan Komisi Nasional Muslim Filipina.
Selain itu, Departemen Pariwisata Filipina juga berupaya meningkatkan kesadaran halal sebagai bentuk perhatian bagi agama Islam dan meningkatkan kinjungan wisatawan muslim ke Filipina.
Sekretaris bidang Pariwisata Ramon Jiminez Jr mengungkapkan Filipina ingin menangkap pasar wisatawan Muslim yang mencapai 200 milyar dolar AS.
"Hal terpenting menyambut para pengunjung adalah makanan. Jika tidak menyediakan makanan halal maka ada segmen terpenting dalam masyarakat dunia yang tidak bisa dilayani," kata Jimenez.