REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Cabang Makassar melakukan rangkaian program Kesehatan dan Pendidikan selama dua hari berturut-turut yaitu hari Sabtu-Ahad, pekan lalu. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat pelosok di Sulawesi Selatan tepatnya di Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros. Senyum merekah dari wajah anak-anak terlihat saat mereka menerima buku sekolah dari PKPU.
Dusun Cindakko terletak di atas puncak pegunungan yang berbatasan dengan gunung Bawakaraeng dan dihuni oleh sekitar 150 Kepala Keluarga. Dusun ini memiliki akses yang sangat sulit di tempuh dengan kendaraan. Tim PKPU melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki hingga ke Desa Bontosomba sebab melewati jalur pegunungan dan bebatuan yang terjal. Untuk sampai ke lokasi ini dibutuhkan sekitar 7-8 jam perjalanan dari kota Makassar.
Nawir, selaku ketua RT mengungkapkan sebagian besar warganya buta huruf. "Hampir 98 persen masyarakat disini buta huruf", ujarnya.
Untuk bisa sampai ke sekolah, para siswa harus menempuh perjalanan selama satu jam dengan berjalan kaki. Sekolah yang dimaksud pun rumah warga yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan dusun ini belum memiliki gedung sekolah permanen sehingga harus menumpang di rumah warga untuk kegiatan belajar mengajarnya.
Warga desa ini, kata dia, sering melakukan BAB sembarangan di saluran air ataupun sungai karena warga tidak memiliki jamban. Ketika ada warga yang sakit dan harus dibawa ke puskesmas maka warga harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan menggunakan alat pakpahan sarung dan bambu yang dibuat sedemikian rupa seperti tandu seadanya.
"Tempat ini begitu memprihatinkan karena warga setempat jauh dari akses pendidikan, tidak ada listrik dan pelayanan kesehatan. Inilah yang menginisiasi Tim PKPU menerjunkan Program Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pembagian buku sekolah ke anak-anak," ujar Hamka, salah seorang anggota Tim PKPU.
Ikuti Whatsapp Channel Republika