REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mensosialisasikan pentingnya bela negara kepada ribuan santri di Pondok Pesantren Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Jumat (8/4). Pada kesempatan tersebut, Ryamizard mengingatkan para santri betapa pentingnya kesadaran berbangsa dan beenegara sebagai fondasi kekuatan bangsa.
"Ini penting demi menjaga tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menjamin keselamatan bangsa dan negara dari nerbagai tantangan dan ancaman," kata Ryamizard pada sambutannya.
Ryamizard melanjutkan, di era globalisasi ini, disamping ancaman berbentuk fisik seperti terorisme, Indonesia juga menghadapi ancaman non fisik yang relatif lebih besar. Khususnya, ancaman terhadap ideologi negara, Pancasila, yang pada gilirannya dapat mengancam keutuhan dan ketahanan bangsa.
"Ancaman tersebut berupa serangan ideologis dengan serangan soft power yang berupaya merusak mindset dan jati diri bangsa Indonesia melalui pengaruh ideologi asing yang beraliran materialisme," ucap Ryamizard.
Ideoligi berbasis materialisme yang dimaksud Riyamizard adalah ideologi liberalisme, komunisme, sosialisme, dan radikalisme agama. Atau dengan kata lain, serangan ideologi tersebut sering disebutnya dengan sebutan perang modern. Yaitu, suatu perang jenis baru yang mempengaruhi hati dan pemikiran rakyat dengan tujuan membelokan pemahaman ideologi negara.