REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Seratus mahasiswa di Sulawesi Tengah bersedia menjadi agen perdamaian di provinsi tersebut.Ketua penyelenggara bimtek agen perdamaian, Lukman Nadjamuddin di Palu, Selasa (5/4), menyatakan 100 mahasiswa tersebut berasal dari perwakilan beragam perguruan tinggi di Sulteng.
Di antaranya, Universitas Tadulako, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Universitas Kristen Poso, Universitas Sintuvu Maroso, Universitas Alkhairaat, Universitas Muhammadiyah dan sekolah tinggi lainnya yang ada di provinsi tersebut.
"100 mahasiswa tersebut telah bersedia untuk menjadi agen perdamaian, namun sebelum diturunkan ke masyarakat mereka diberikan bimbingan terkait metode yang akan digunakan dalam penyelesaian konflik dan mewujudkan toleransi di masyarakat," kata Lukman Nadjamuddin.
Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UNTAD Palu itu menyebut, 100 mahasiswa tersebut akan diberikan berbagai macam metode dalam bimtek lewat program Kemendikbud diplomasi budaya.Di situ, urai dia, seratus mahasiswa tersebut akan diajarkan tentang upaya membangun komunikasi atau berdiplomasi dengan pihak-pihak lain, dalam menyelesaikan problem atau konflik sosial keagamaan di masyarakat.
Tidak hanya itu, mereka juga akan dibekali dengan berbagai pengetahuan untuk menjungjung tinggi nilai - nilai budaya dan kemanusiaan, serta memahami dan menerima perbedaan sebagai sunnatullah.
"Muatan - muatan tentang nilai-nilai perbedaan, keagamaan dan kemanusiaan akan diberikan kepada mahasiswa tersebut, agar ketika di lapangan mampu menjelaskan kepada masyarakat tentang kondisi yang terjadi," urainya.
Direktur warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Dr Nadjamuddin Ramly menyatakan agen perdamaian akan menjadi ujung tombak pemerintah dalam upaya penanganan konflik sosial di masyarakat.
Menurut dia, untuk Sulawesi Tengah Kemendikbud melibatkan Universitas Tadulako sebagai pelaksana program diplomasi budaya yang dalam bimtek akan menghadirkan sejumlah pakar termasuk Prof Dr Zainal Abidin MAg sebagai salah satu pemateri.
"Tentu kegiatan tersebut akan melibatkan akademisi, pihak pemerintah serta tokoh agama yang nantinya akan bertindak sebagai pemateri dengan harapan memberikan pemahaman kepada 100 agen perubahan tersebut," ujarnya.
Dirinya berharap 100 mahasiswa yang akan mengikuti bimtek sejak tanggal 5 - 8 April di salah satu hotel itu, dapat mengikuti secara seksama sehingga memahami substansi materi yang disampaikan.