Kamis 31 Mar 2016 15:53 WIB

Minim 'Panggung', Peran Imam Tenggelam

Rep: C23/ Red: Achmad Syalaby
Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar menberikan ceramah Dzuhur di masjid agung sunda kelapa, Jakarta, Senin (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengungkapkan saat ini memang perlu ada definisi tentang makna kata 'imam'. Apakah imam hanya sekadar pemimpin shalat atau sekaligus merangkap sebagai tokoh yang memimpin dan membina umat.

Menurut dia, imam dalam artian sebagai pemimpin umat, memang tengah menghadapi berbagai tantangan hebat. "Salah satunya adalah mereka (imam) tidak diberikan panggung. Panggungnya terlalu besar untuk negara," jelas Nasaruddin pada Republika.co.id, Kamis (31/3).

Ia menilai hal itu memiliki dampak tersendiri bagi seorang imam yang tengah bekerja untuk membina umat. "Jadi kelihatannya imam-imam kita itu tenggelam," ujarnya menerangkan.

Selain itu, tantangan lain juga datang dari umat. Menurut dia, pada masa lampau ikatan umat dengan seorang imam terbangun secara emosional. Namun fenomena seperti itu belum terjadi lagi pada masa sekarang. (Baca: Cara Pandang Terhadap Imam Masjid Masih Konservatif).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement