Oleh: Imam Nawawi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu waktu, seorang sahabat menemui Rasulullah SAW, lantas berkata, "Tolong doakan kepada Allah 'Azza wa Jalla, semoga Dia menjadikan aku termasuk bagian dari orang-orang yang akan mendapatkan syafa'at dari engkau (ya Rasulullah) dan menjadikan aku dapat menemani engkau di surga kelak.
Mendengar ucapan tersebut, Rasulullah bersabda, "Bantulah aku dengan memperbanyak sujudmu kepada-Nya" (HR Muslim). Mengapa Rasulullah membutuhkan sujud dari setiap umatnya agar Allah mudahkan jalan menuju surga?
Dijelaskan oleh Beliau SAW dalam hadis lainnya. "Tidak ada seorang Muslim pun yang bersujud kepada Allah Ta'ala, melainkan pasti Dia meningkatkan satu derajat baginya dan menghilangkan dari sisinya satu dosa." (HR Ibn Majah).
Dengan demikian, setiap sujud menambah poin derajat kemuliaan di sisi-Nya. Jika seorang hamba istiqamah shalat lima waktu, berarti dalam sehari ia telah melakukan 34 kali sujud. Berarti dalam sepekan telah melakukan 238 sujud, sebulan menjadi 953 sujud, dan setahun menjadi 11.436 sujud. Itu terhitung jika shalat sendirian.
Lantas bagaimana jika setiap sujud dalam shalat lima waktu itu dilakukan dengan berjamaah?
"Shalat fardhu yang dilakukan secara berjamaah lebih baik nilainya daripada shalat sendirian sebanyak 27 kali derajat." (HR Bukhari). Jika hal ini dilakukan seumur hidup dengan mengedepankan akhlakul karimah maka semakin tinggilah derajatnya di sisi Allah dan Rasulullah akan sangat terbantu dalam mendoakan setiap umatnya masuk ke dalam surga-Nya.
Oleh karena itu, sangat tepat apa yang dianjurkan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin bahwa setiap Muslim idealnya memperhatikan waktu yang dilalui untuk benar-benar dibagi dengan sebaik mungkin sehingga tidak ada momentum penting yang bisa diisi dengan sujud berlalu begitu saja.
Apalagi, kalau sampai lupa untuk bersujud kepada-Nya hanya karena urusan duniawi. Imam Ghazali berkata, "Apabila seseorang menggunakan waktu lebih dari separuhnya untuk mengejar kehidupan dunia maka ia tergolong condong pada kehidupan dunia." (Ihya Ulumuddin bab bacaan dan keutamaan waktu malam).Bagaimana mungkin seorang Muslim berharap syafaat Rasulullah dan surga-Nya jika sujud diremehkan dan diabaikan.
Bahkan, Rasulullah pun tidak akan pernah bisa membantu seorang Muslim yang tidak banyak bersujud menuju surga-Nya. Untuk itu, penting bagi setiap Muslim memperhatikan waktu dan memprioritaskan sujud dalam keseharian sepanjang hayat. Selain keutamaan di atas, Allah Ta'ala memerintahkan perihal ini dengan sangat gamblang.
"Dan, sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)." (QS al-Alaq [96]: 19). Kemudian, dalam ayat lainnya, "Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu, dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan" (QS al-Hajj [22]: 77).
Jadi, mari perbanyak sujud karena di dalamnya juga ada pengabulan doa. Rasulullah bersabda, "Saat paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah saat dia melakukan sujud maka perbanyaklah doa." (HR Muslim).