REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pelajar Nahdaltul Ulama (IPNU) merupakan salah satu fondasi penting di PBNU. IPNU bertugas mencetak kader-kader yang berkualitas dan akan meneruskan perjuangan Nahdlatul Ulama di masa yang akan datang.
Ketua Umum Pengurus Pusat IPNU Asep Irfan Mujahid mengatakan akan ada tiga titik pijak yang akan menjadi fokus utama kepemimpinannya di IPNU selama tiga tahun ke depan. Menurut Asep, ketiga hal itu akan diwujudkan dalam beberapa agenda khususnya penguatan organisasi dan kaderisasi. Dia menjelaskan, IPNU akan menerbitkan beberapa regulasi untuk kebutuhan penguatan organisasi.
“Melaksanakan apa yang menjadi mandat kongres, itu yang pertama, kedua menjabarkan visi misi, serta merangkum masukan dari rekan-rekan pusat dan daerah,” kata Asep, Rabu (30/3).
Regulasi yang diterbitkan, lanjut Asep, dimaksudkan untuk mendorong adminsitrasi yang tertib dan menjadi pedoman tata kelola administrasi di berbagai tingkatan yang ada. Dia menjelaskan untuk membangun disiplin organisasi, IPNU akan menekankan seluruh unsur pimpinan untuk senantiasa melakukan penguatan, dan pengembangan sayap-sayap IPNU.
Selain itu, Asep mengaku akan memperkuat dan membangun kembali tata nilai kaderisasi dan menekankan pada format pelaksanaan kaderisasi yang berbasis pada doktrin Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Ia menegaskan basis doktrin tersebut memang dimaksudkan untuk mempermudah langkah penerapan nilai-nilai aswaja pada kader-kader IPNU.
“Doktrin Ahlussunnah wal Jama’ah ini menjadi nafas besar, landasan besar dari pelaksanaan kaderisasi IPNU selama tiga tahun ke depan,” ujar Asep.
Asep menilai bahwa kaderisasi secara formal adalah tugas dan tanggungjawab bersama pengurus, baik tingkat pusat maupun daerah. Ia meminta kepada seluruh pimpinan IPNU yang ada untuk mengadakan dan memperkuat sektor kaderisasi karena bukan tugas pusat dan daerah saja melainkan tugas seluruh elemen yang ada.