Rabu 30 Mar 2016 03:30 WIB

30 Maret, Lahirnya Muhammad Al Fatih Sang Pembebas Konstantinopel

Lukisan Sultan Muhammad Al Fatih
Foto:

Pengepungan Konstantinopel berlangsung selama 53 hari. Sekitar 250 ribu tentara dikerahkan Al Fatih. Termasuk janissary, pasukan elite Kesultanan Ustmani.

Pengepungan selama hampir dua bulan itu menguras banyak biaya, tenaga, dan emosi. Sebab, bukan perkara mudah menaklukkan Konstantinopel yang dijuluk 'Kota dengan Pertahanan Terbaik' di abad pertengahan.

Seluruh wilayah kota Konstantinopel dibatasi laut, kecuali sebelah barat. Sedangkan tujuh kilometer tembok benteng wilayah baratnya terdiri dari tiga lapis tembok yang dikenal dengan nama tembok theodosius. Tembok ini terbentang dari teluk Tanduk Emas (GoldenHorn) hingga laut Marmara.

Bagian terdalam tembok benteng sebelah barat yang bersentuhan langsung dengan kota bernama tembok Mega Teichos atau tembok dalam. Tingginya tak main-main, 18-20 meter dengan ketebalan tembok lima meter.

Bagian tembok kedua dikenal dengan nama mikron teichos atau tembok luar. Di antara tembok dalam dan tembok luar terdapat peribolos atau teras selebar 15-20 meter dengan tinggi lima meter. Sedangkan tembok sebelah utaranya tepat di wilayah perairan teluk Tanduk Emas sangat rentang akan serangan.

Tetapi Kekaisaran Romawi sadar akan kelemahan itu membentangkan rantai besi raksasa sepanjang 275 meter untuk menutup akses ke teluk Tanduk Emas (Golden Horn). Rantai ini diikat pada menara Euginius sebelah selatan dan pada tembok Castellion di Galata sebelah utara Konstantinopel, sempurna menahan kapal-kapal yang ingin menyerang Konstantinopel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement