Selasa 29 Mar 2016 10:01 WIB

Kuliner Arab Jadi Primadona di Pekan Kebudayaan Saudi

Rep: C25/ Red: Achmad Syalaby
Sejumlah seniman membawakan kesenian tradisional Saudi Arabia saat Pekan Kebudayaan Saudi Arabia di Anjungan NAD, TMII, Senin (28/3). (Republika/Wihdan Hidayat)
Sejumlah seniman membawakan kesenian tradisional Saudi Arabia saat Pekan Kebudayaan Saudi Arabia di Anjungan NAD, TMII, Senin (28/3). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Nasional menggelar Pekan Kebudayaan Arab Saudi. Rangkaian pekan kebudayaan akan berlangsung 27-30 Maret 2016.

Ketua Divisi Promosi Museum Nasional, Oting Rudi Hidayat, mengatakan pekan kebudayaan akan memamerkan berbagai hal yang menjadi khas dari Arab Saudi. Ia mengungkapkan kalau acara itu memang bertujuan untuk semakin mempererat, hubungan masyarakat Indonesia dengan Arab Saudi.

"Ini memang diharapkan mampu mempererat hubungan kedua negara, Arab Saudi dan Indonesia," kata Oting kepada Republika.co.id, Senin (28/3).

Oting menuturkan, sejumlah kebudayaan yang akan dipamerkan banyak terdiri dari jenis kuliner dan kesenian, yang sebenarnya cukup dikenal masyarakat Indonesia. Namun, pekan kebudayaan kali ini akan menampilkan berbagai kebudayaan Arab Saudi, secara lebih beragam.

Ia menerangkan jenis-jenis kebudayaan dari kuliner memang masih menjadi primadona, dan menarik paling banyak perhatian pengunjung. Terbukti, antrean paling panjang memang selalu terlihat di stan-stan yang menyajikan kuliner, seperti kurma dan kue-kue basah khas Aran Saudi.

Meski begitu, Oting mengaku aspek komunikasi masih menjadi kendala yang besar, mengingat orang-orang Arab Saudi yang jarang berbahasa Inggris. Namun, ia merasa cukup lega melihat antusiasme warga Jakarta, yang tetap memenuhi Pekan Kebudayaan Arab Saudi di Museum Nasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement