Jumat 25 Mar 2016 17:28 WIB

Menag Apresiasi Lahirnya Saptawikrama Lesbumi PBNU

Rep: C23/ Red: Achmad Syalaby
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin memasuki mobilnya usai memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba dari Arab Saudi di VIP terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (16/3).
Foto: Antara/Lucky R.
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin memasuki mobilnya usai memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba dari Arab Saudi di VIP terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi tercetusnya tujuh strategi kebudayaan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) pada hari jadinya yang ke-54. Menurut Lukman, tujuh strategi kebudayaan Lesbumi, yang dinamakan Saptawikrama, memiliki daya antisipatif menghadapi perubahan zaman.

"Saya menilai ini (Saptawikrama) cerminan, tanda, indikator, bahwa Lesbumi memiliki kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di tengah-tengah kita," ungkap Lukman ketika memberi sambutan dalam acara milad Lesbumi yang digelar di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (24/3).

Ia berharap Saptawikrama, nantinya, tidak hanya berfungsi menjaga nilai-nilai Islam ahlussnunnah wal jamaah yang dikembangkan dan diperjuangkan PBNU. "Tapi strategi ini juga bisa menjaga keindonesiaan kita," ujar Lukman.

Menurut Wakil Ketua Lesbumi PBNU Chandra Malik, program atau strategi kebudayaan Saptawirakrama dirancang khusus untuk menghadapi krisis multibangsa yang tengah berlangsung akibat globalisasi. Semua krisis tersebut, menurutnya, berujung pada pengerdilan bangsa sendiri. "Bangsa kita pada gilirannya mulai kehilangan rasa guyub, gotong-royong, dan kemandirian. Segenap identitas yang kita miliki pun tercerabut,"ungkapnya.

Lesbumi dibentuk pada 28 Maret 1962. Pada 1966, Lesbumi harus tiarap karena kegiatan mereka dianggap bertentangan dengan kebijakan Orde Baru. Pada muktamar PBNU tahun 2001, Abdurrahman Wahid menggagas kebangkitan Lesbumi. Selang tiga tahun kemudian, tepatnya 2004, Lesbumi pun aktif kembali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement