Kamis 24 Mar 2016 08:54 WIB

PBNU Ajak Ulama Dunia Atasi Krisis Kemanusiaan

Rep: c23/ Red: Damanhuri Zuhri
  Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj (kiri), bersama Rais 'Aam PBNU KH Maruf Amin menggelar keterangan pers tentang acara Internasional Summit of The Moderat Islamic Leaders (Isomil) dan NU Care di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (11/
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj (kiri), bersama Rais 'Aam PBNU KH Maruf Amin menggelar keterangan pers tentang acara Internasional Summit of The Moderat Islamic Leaders (Isomil) dan NU Care di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (11/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Pemimpin Islam Moderat pada 8 Mei hingga 11 Mei mendatang.

Tujuan konferensi tersebut adalah mengajak para ulama dari sejumlah negara Islam untuk menyumbangkan ide dan pemikirannya guna mengatasi krisis kemanusiaan yang dihadapi peradaban Islam saat ini.

Katib Syuriah PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan saat ini Islam sedang menghadapi krisis karena berada dalam pusaran konflik yang tak kunjung usai dan berpotensi menyebabkan bencana kemanusiaan hebat. Hal itu tidak hanya dialami oleh negara-negara di Timur Tengah, tetapi juga sejumlah negara Afrika.

Karena itu, selain bertujuan mengundang para tokoh Muslim dunia, konferensi tersebut, nantinya, diharapkan mampu merangsang warga dunia untuk turut serta dalam menyelesaikan krisis yang tengah dihadapi Islam.

"Kalau Islam adalah masalah, kita atasi. Kenapa (Islam) bisa menjadi masalah," ujar Yahya ketika menggelar konferensi pers di kantor PBNU, Rabu (23/3).

Untuk menyokong upaya ini, guna terciptanya perdamaian dan menghindari bencana kemanusiaan, lanjutnya, PBNU akan memulai pendekatan dari dua titik strategis.

Pertama, dari sisi ulama. "NU dalam konferensi ini nanti akan mengundang para ulama dari dunia untuk berkonsolidasi dan mencari jalan keluar bersama (krisis Islam)," kata Yahya menerangkan.

Kedua, NU, ucapnya ingin mendorong terjadinya konsolidasi politik dari para pemimpin-pemimpin politik dunia untuk turut andil dalam misi ini.

"Karena kalau hanya NU dan para ulama saja, tidak akan bisa. Oleh karena itu, NU ingin mendorong pemerintah Indonesia aktif memperjuangkan hal ini," ujarnya.

Konferensi Internasional Pemimpin Islam Moderat rencananya akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan. Dengan mengundang tokoh-tokoh Islam dari 40 negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement