REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader muda Muhammadiyah Jawa Barat, Iu Rusliana, mengungkapkan, kerja sama Kadin dan Muhammadiyah adalah langkah terobosan yang diyakini sangat bermanfaat bagi kemandirian umat.
“Ini bukan hanya untuk kepentingan Muhammadiyah, tapi umat Islam keseluruhan,'' kata dosen UIN Bandung itu menjelaskan.
Menurut Iu, PWM Jawa Barat akan terus bersilaturahim menggandeng berbagai pihak untuk bersama-sama membangun Jawa Barat.
“Sinergi adalah kata kuncinya. Kami akan bersilaturahim dengan banyak pihak, pemerintah, ormas, dan media massa. Setelah sinergi, kita menyusun aksi bersama untuk berkontribusi membangun Jawa Barat,” tegasnya.
Sementara itu, hasil musyawarah daerah Muhammadiyah, baik di kota maupun Kabupaten Tegal, berhasil memilih ketua yang sama-sama berlatar belakang seorang pengusaha.
Nadirin Maskha yang merupakan pemilik grup usaha di berbagai bidang terpilih sebagai ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tegal. Sedangkan, Arief Azman yang menakhodai Muhammadiyah di Kabupaten Tegal merupakan pengusaha sukses di bidang logam/besi.
“Saatnya saudagar-saudagar Muhammadiyah bangkit memimpin organisasi dan memberikan penguatan ekonomi masyarakat,” kata tokoh muda Muhammadiyah, Moh Noval Husein.
Menurut aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tersebut, terpilihnya Arief Azman dan Nadirin Maskha setidaknya memberikan harapan kepada kader muda untuk bisa mengikuti dan belajar tentang jiwa entrepreneurship.
“Seiring diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan persaingan global, generasi muda Muslim khususnya dari Muhammadiyah harus menjadi pilar penting negara dalam menguatkan kualitas ekonomi umat,” cetusnya.
Sebelumnya, Direktur Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Artha Surya Iwan Tahta Zani saat seminar ekonomi Gebyar Musda Muhammadiyah menyebutkan, Muhammadiyah mempunyai tiga pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
Menurut dia, untuk menguatkan pilar ketiga (perekonomian), diperlukan kesamaan persepsi dan visi setiap kader Muhammadiyah khususnya dari kalangan pengusaha.Banyak potensi perekonomian masyarakat Kabupaten Tegal yang layak dikembangkan.
Pemberdayaan kader persyarikatan dan sinergitas dengan penggerak ekonomi dan pengampu kepentingan mutlak diperlukan. Selain itu, kami juga mewacanakan akan membuat Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM),” tuturnya.