Rabu 23 Mar 2016 09:10 WIB

Mengenang Kejayaan Samarkand, Kota Para Imam

Masjid Bibi Khanym di Samarkand, Uzbekistan.
Foto:

Imam Bukhari mempunyai nama asli Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah Al-Ju'fi Al-Bukhari. Beliau juga dikenal dengan julukan Abu Abdullah karena mempunyai putra tertua yang bernama Abdullah.

Sedangkan nama Bukhari, dinisbatkan kepada desa tempat kelahirannya. Dia dilahirkan pada hari Jumat, 13 Syawal 194 H (810 M), di desa Bukhara, Uzbekistan. Ayahnya yang bernama Ismail adalah ulama di bidang Hadis. Bukhari tak pernah mengenyam pendidikan dari ayahnya, karena dalam usia sekitar 5 tahun, ia telah yatim. 

Sejak kecil, Bukhari telah dididik untuk mencintai ilmu, terutama melalui buku-buku peninggalan sang ayah. Sejak kecil, kecerdasannya telah tampak. Daya ingatnya di atas rata-rata anak yang lain.

Di usia 10 tahun, dia mulai menghafal dan menganalisa Hadis. Beberapa tahun kemudian, merasa kurang dengan bersekolah di desa dan membaca buku ayahnya, Bukhari pun mulai mendatangi tokoh-tokoh ahli Hadis di sekitar desanya.

Muhammad bin Ismail dikenal di kalangan ulama Hadis sebagai pemuda yang cerdas. Ia telah banyak menghafal ayat-ayat suci Alquran dan menghafal beberapa buku Hadis yang ditulis oleh Al-Imam Abdullah bin Al-Mubarak dan Al-Imam Waki'--seorang ahli Hadis pada masa itu. 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement