REPUBLIKA.CO.ID, CONVENTRY -- Konferensi Islam di Coventry, Inggris, mendiskusikan isu-isu sensitif seputar dunia Islam saat ini. Dilansir dari Coventry Telegraph, Sabtu (19/3), pertemuan tersebut, antara lain, akan membahas ujaran-ujaran anti-Muslim yang digaungkan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Acara tersebut digelar oleh Badan Amal New Horizons Islam Inggris. Bertajuk "Konferensi Islam Inggris", akan dikaji pula cara menjelaskan kisah serangan 11 September 2001 pada anak-anak, juga kiat-kiat berpuasa pada musim panas yang panjang. Masalah puasa pada musim panas pun menjadi agenda bahasan konferensi tersebut.
Bulan Ramadhan di belahan Eropa biasa jatuh di puncak musim panas. Dan, hal itu menimbulkan berbagai macam kesulitan bagi Muslim dalam berpuasa. Udara panas dan tantangan untuk tetap bekerja serta menjalankan kewajiban sebagai Muslim menjadi hal penting yang harus didiskusikan.
"Kami berharap dapat memasukkan semua aspek masyarakat modern, termasuk gaya hidup, seni, dan budaya untuk menguatkan komunitas Muslim Inggris," ujar pendiri New Horizons dan periset Universitas Coventry, Dilwar Hussain. Tujuan organisasi tersebut juga disebutkan oleh Hussain, yaitu untuk membangun masyarakat Muslim Inggris yang lebih baik dengan melibatkan ide-ide dari berbagai kepercayaan.
Sebanyak 25 pembicara akan hadir dalam konferensi itu. Para pembicara terdiri atas cendekiawan, aktivis antirasisme, dan feminis Muslim. Mereka akan membahas permasalahan lain pula, seperti isu terorisme dan LGBT di kalangan Muslim.