REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak pengasuh pesantren atau kiai untuk menjauhkan lingkungan pondok pesantren dari narkotika dan obat-obatan berbahaya.
"Di dunia pesantren kita akan coba kiai-kiai agar mendapatkan pemahaman antinarkoba secara lebih komprehensif. Selain ada pengetahuan juga perlu disertai langkah-langkah penerapan," kata Lukman seusai menerima kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi di kantornya Jakarta, Jumat kemarin.
Menurut dia, hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengadakan forum pengasuh pondok pesantren untuk menyamakan persepsi mengenai narkoba. Narkoba, masih kata Lukman, merupakan musuh bersama yang harus diperangi secara kompak.
"Soal memerangi narkoba, perlu ada kesamaan cara pandang dan langkah. Ada perpaduan prenventif dan kuratif," kata dia.
Sementara itu, Hasyim Muzadi mengatakan pihaknya setuju jika ada langkah pencegahan narkoba masuk ke pesantren. Kendati demikian, dia berpendapat saat ini belum dapat dikatakan narkoba masuk pesantren karena baru ada sinyalemen saja.
"Di pesantren itu baru sinyalemen perlu difaktakan. Kemungkinan narkoba masuk pesantren itu ada, karena sepak terjang pengedar itu 'ngawur'. Meski begitu, jangan menutup kemungkinan pesantren tidak kena narkoba karena polisi dan TNI juga ada yang kena. Maka harus dicegah sedini mungkin," kata dia.